Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pengusaha Optimistis Aktivitas Logistik Tumbuh

Foto : Istimewa

Kapal logistik

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kendati biaya logistik ekspor masih dirasakan cukup tinggi dengan tujuan Amerika Serikat (AS) dan Eropa karena slot kapal kontainer, namun para pelaku bisnis logistik berharap menjelang Tahun Baru China atau Imlek aktivitas ekspor-impor dapat bergeliat sehingga meraka memperoleh keuntungan.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gemilang Tarigan mengatakan, geliat aktivitas trucking itu lantaran peningkatan pengangkutan barang-barang konsumsi menjelang Imlek. Kendati begitu, dirinya belum bisa merinci berapa besar pertumbuhannya. Namun, kata dia, order aktivitas trucking dari dan ke pelabuhan ekspor impor termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok dirasakan bergerak naik.

"Kami rasakan sejak awal bulan Januari tahun ini sudah bergerak naik. Produktivitas trucking cukup sibuk, hampir disemua pelabuhan di Indonesia. Bahkan di Pelabuhan Tanjung Priok padat dan seringkali jalur aksesnya dari dan ke pelabuhan itu mengalami kemacetan," kata Gemilang yang dihubungi Rabu (26/1).

Dia juga mengungkapkan, sejak akhir tahun lalu atau memasuki kwartal ketiga 2021 usaha trucking berangsur membaik dari sebelumnya akibat sepinya muatan imbas melemahnya perdagangan lantaran Pandemi Covid-19.

"Namun kini sudah membaik, mudah-mudahan kondisi perdagangan ekspor impor maupun domestik bisa terus tumbuh meskipun Pandemi Covid 19 belum berakhir dengan adanya varian baru Omicron," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan bahwa indikator pertumbuhan ekspor, juga terjadi sejak awal Januari 2022 dimana aktivitas pada sejumlah pelabuhan utama di tanah air cukup padat, bahkan di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta hampir setiap harinya jalur distribusi dari dan ke pelabuhan tersibuk di Indonesia itu tak luput dari kemacetan.

"Jika mengacu pada data BPS, nilai ekspor RI pada 2021 mengalami kenaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Harapannya masih optimistis tahun 2022 inipun bisa tetap tumbuh. Dan kami berharap ini akan terus berlangsung hingga hari raya Imlek atau Chinese New Year," katanya.

Yukki juga mengatakan berdasarkan informasi yang diperoleh ALFI, pelabuhan lainnya seperti di Semarang Jawa Tengah, Surabaya Jawa Timur, Belawan Sumut dan Makassar juga cenderung mengalami peningkatan aktivitas ekspor maupun impor menjelang hari raya Imlek tersebut.

Namun, kata Yukki, jika ongkos pengapalan atau freight kontainer ekspor ke beberapa negara tujuan seperti Amerika Serikat dan Eropa terus mengalami kenaikan dan tidak bisa dikendalikan seperti saat ini, justru akan berdampak negatif bagi kelangsungan perdagangan secara global, bukan hanya di Indonesia.

"Memang ada peningkatan ekspor pada tahun 2021, yakni komoditi migas dan nonmigas dan terus kita lihat lagi bagaimana dengan komoditi batu bara dan CPO. Kemudian untuk yang ekspor menggunakan kontainer seperti manufaktur electronik, automotive, furniture , textile, sepatu, serta komoditi makanan minuman. Ekspor untuk kendaraan juga mengalami peningkatan pada tahun lalu," katanya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Desember 2021 mencapai 231,54 miliar dollar AS atau naik 41,88 persen dibanding periode sama 2020. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai 219,27 miliar dollar AS atau naik 41,52 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top