Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gempa Lombok

Pengungsi Butuh Suplai Air Bersih

Foto : ANTARA/Ahmad Subaidi

Bangun MCK - Warga membantu membangun fasilitas MCK untuk korban gempa di Posko Pengungsian Desa Kekait, Gunungsari, Lombok Barat, NTB, beberapa hari lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

LOMBOK BARAT - Para pengungsi korban gempa di Dusun Wadon, Desa Kekait, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat ini membutuhkan suplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kita minta ada suplai air bersih yang mencukupi dari pemerintah kepada warga," kata Adi, salah satu pengungsi di Dusun Wadon, Rabu (15/8).

Dia menuturkan selama berada di pengungsian, warga setempat hanya mengandalkan air sungai untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK), sedangkan untuk minum bergantung pada air mineral dalam kemasan yang disumbangkan para donatur atau dermawan maupun bantuan pemerintah.

Mereka juga mendapatkan air dari sumur-sumur yang belum mengering meskipun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan.

"Kalau kita pakai air dari PDAM, airnya keruh. Mau pakai air sumur juga gak cukup karena yang pakai kan banyak," ungkapnya. Pengungsi Rizal malah mengkhawatirkan air sungai akan berkurang dan mongering sehingga mengancam kesehatan warga.

"Harapan kita itu ada air yang mencukupi di lokasi pengungsian. Karena kalau belum ada itu kita khawatir masyarakat semakin sengsara," kata Rizal.

Di Dusun Wadon, khususnya di posko pengungsian SDN 2 Kekait, terdapat 600 jiwa, sedangkan di seluruh dusun itu terdapat lebih dari 1.500 jiwa. Mereka tersebar di sejumlah titik pengungsian dengan kondisi memprihatinkan.

"Kondisinya sama dengan kita, kekurangan air bersih, tenda dan selimut. Kalau logistik cukup," terangnya. Pascagempa 7,0 skala Richter banyak warga tinggal di posko-posko pengungsian.

Pasalnya, banyak di antara warga yang harus kehilangan rumah-rumah mereka akibat hancur diguncang gempa. Mereka sampai saat ini juga masih trauma atas peristiwa tersebut.

Korban Bertambah

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan angka korban tewas akibat gempa terus bertambah, yakni mencapai 460 orang dan kerugian ekonomi mencapai 7,45 triliun rupiah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan korban tewas tersebar di beberapa kawasan, yakni sebanyak 396 orang tewas di Kabupaten Lombok Utara, 39 orang tewas di Kabupaten Lombok Barat,

12 orang tewas di Kabupaten Lombok Timur, sembilan orang tewas di Kota Mataram, dua orang tewas di Kabupaten Lombok Tengah dan dua orang tewas di Kota Denpasar. Ant/eko/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top