Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesejahteraan Petani

Penguatan Sektor Pertanian masih Sebatas Wacana

Foto : KJ/WAHYU AP

SAID ABDULLAH Koordinator KRKP - Di negara lain intervensi di hilir, misalnya memastikan market dan harga yang menguntungkan petani itu dilakukan dengan serius oleh pemerintah.

A   A   A   Pengaturan Font

Hal itu menunjukkan masih terdapat masalah struktural ekonomi dan pertanian di Indonesia, padahal sebagai kontributor utama pangan dan ekonomi di Indonesia, petani semestinya lebih sejahtera.

Hal itu karena beban harga pangan (beras) murah yang mesti dipikul petani. Begitu juga dengan marjin yang menjadi bagian petani sangat kecil karena mata rantai distribusi dan tata niaga yang oligarkis. "Selain itu karena produktivitas terhambat karena ketimpangan penguasaan faktor produksi, baik lahan, teknologi, maupun organisasi," kata Awan.

Sementara itu, Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, mengatakan jika diperhatikan dengan aktivitas pembatasan, memang belum diimbangi dengan penerapan kebijakan yang khusus buat petani selain bantuan sosial yang sudah jalan.

Padahal dalam kondisi sesulit apa pun, petani tetap menanam, berproduksi untuk memberi makan bagi semua orang. "Dari pengalaman selama ini, kita belum bisa melihat korelasi linear dalam konsepsi ketahanan pangan antara peningkatan produksi dengan peningkatan kesejahteraan petani," kata Said.

Orientasi program ketahanan pangan nasional, tambahnya, pada akhirnya lebih banyak berhenti pada peningkatan produksi dan ketersediaan pangan. Sementara perbaikan kualitas kehidupan petani masih tertinggal jauh.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top