Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pengobatan Antiretroviral Bisa Cegah dari Risiko Penyakit HIV

Foto : istimewa

hiv

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penyebaran infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia yang belakangan ini sering kali dibahas di media sosial. Penyakit infeksi oleh virus HIV ini menyerang dengan cara melemahkan sistem imun tubuh manusia, sehingga seiring waktu manusia tersebut akan semakin rentan terinfeksi berbagai macam penyakit virus, bakteri, maupun kuman lainnya.

Lemahnya kekebalan tubuh bisa berdampak terjadinya kanker. Proses penyebaran HIV sendiri terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung virus ini, terutama darah, cairan yang berasal dari alat kelamin dan dubur, melalui ASI (Air Susu Ibu), serta dapat ditularkan oleh ibu penderita HIV ke anak yang dikandungnya.

Medical Dept. PT Kalbe Farma Tbk, dr. Johan Indra Lukito, dalam Live Instagram @ptkalbefarmatbk, menerangkan, melalui cara tersebut virus HIV yang ada dalam cairan tubuh kemudian berkembang biak menjadi semakin banyak. Proses ini biasanya memerlukan waktu selama satu sampai tiga bulan.

"Hingga tiba pada satu waktu di mana jumlah virus HIV sudah sangat banyak dan tubuh untuk pertama kalinya membentuk antibodi terhadap virus HIV. Pada tahap ini sudah terjadi infeksi HIV," terang dia melalui keterangan tertulis Senin (19/6).

Penyakit ini dapat menginfeksi semua kalangan, terutama yang berisiko tinggi terpapar virus HIV, seperti pada penggunaan jarum suntik bekas pakai penderita HIV. Virus dapat bertahan sekitar tujuh hari di dalam darah yang berada di dalam jarum suntik. Jika dibekukan atau didinginkan, bisa bertahan selama 42 hari.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top