Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penggunaan Gawai Berlebihan Dapat Timbulkan Mata Kering

Foto : istimewa

Dokter Mata Kering dan Lensa Kontak, JEC Eye Hospitals and Clinics Dr. Niluh Archi Sri Ramandari., SpM (dr. Manda) sedang menjalankan terapi E-eye Intense Pulse Light (IPL) untuk memperbaiki kualitas lapisan minyak air mata pada pasien di Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya, Jakarta pada hari Selasa (30/7). JEC telah memiliki solusi layanan terpadu mata kering: JEC Dry Eye Service. Diperkuat fasilitas yang lengkap dan teknologi modern, sentra ini menawarkan layanan menyeluruh bagi pasien mata kerin

A   A   A   Pengaturan Font

"Lebih dari itu, orang tua harus tegas memberlakukan batasan screen time kepada anak. Dengan disiplin menjalankan screen time yang bijak, harapannya anak bisa terhindar dari risiko mata kering," terangnya.

Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak di bawah 1 tahun dilarang menatap layar gawai. Untuk anak usia 1-3 tahun, screen time tidak boleh lebih dari 1 jam dengan beberapa catatan.

Khusus batita 1-2 tahun hanya boleh menatap layar yang berupavideo chatting(untuk berkomunikasi). Bagi anak usia 3-6 tahun (prasekolah), waktuscreen timemaksimal adalah satu jam per hari, dan semakin singkat semakin baik.

Untuk anak usia 6-12 tahun (masa sekolah), screen time yang disarankan adalah maksimal 90 menit per hari. Untuk anak usia sekolah 12-18 tahun (sekolah menengah), waktu screen time tidak lebih dari 2 jam per hari.

Sayangnya, realitasnyascreen timeanak masih jauh dari rekomendasi ideal tersebut. Sebagai gambaran, sebuah studi di Korea justru memperlihatkan bahwa 9,1 persen anak-anak berusia 9-12 tahun telah mengalami gangguan mata kering.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top