Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pengerukan segmen ketiga Kali Kamal masuk tahap sosialisasi

Foto : ANTARA/Risky Syukur

Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat mengeruk Kali Kamal di Tegal Alur, Kalideres untuk mengantisipasi luapan kali tersebut, khususnya ketika sedang hujan, Selasa (7/5/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pengerukan segmen ketiga Kali Kamal di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, mulai dari Jembatan Menceng Raya sampai Jalan Satu Meret kini masuk tahap sosialisasi.

Sosialisasi tersebut utamanya dilakukan untuk memberitahu warga tentang lalu lintas alat berat serta truk pengangkut lumpur di area sekitar selama proses pengerukan berlangsung.

"Mau turun satu alat lagi tapi masih proses sosialisasi ke warganya. Jadi sekarang sudah mau turun pengerukan yang segmen tiga," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat Purwanti Suryandaridi Jakarta pada Kamis.

Adapun pengerukan Kali Kamal dibagi menjadi tiga segmen pengerjaan, yakni segmen pertama mulai dari Jembatan Kapuk Kamal sampai dengan Jembatan Risma.

Kemudian segmen kedua mulai dari mulai dari Jembatan Risma sampai dengan Jembatan Menceng Raya.

Hingga 26 Juli 2024, pengerukan segmen pertama telah mencapai 90 persen dan kini sudah hampir selesai.

"Segmen pertama sudah hampir selesai, tinggal dikit lagi persentasenya belum bisa dirinci. Terus segmen kedua juga masih terus berproses, sudah majulah dari kemarin (26 Juli 2024)," kata Purwanti.

Pengerukan Kali Kamal yang telah dimulai sejak 2 Mei 2024 itu ditargetkan rampung akhir tahun ini.

Purwanti menyebutkan bahwa genangan yang sering terjadi di sekitar Kali Kamal utamanya diakibatkan debit aliran dari

Cisadane melalui Pintu Air 10 di Tangerang melewati Rawa Bokor menuju Saluran Irigasi dan akibat genangan rob yang terjadi di daerah Muara.

"Jakarta Barat itu kan cekungan dan punya elevasi lebih rendah dari daerah Utara. Nah itu mengakibatkan durasi waktu genangan di Tegal Alur jadi lebih lama surut," kata Purwanti.

Selain itu, kata Purwanti, ditambah dengan adanya beberapa penghalangaliran seperti jembatan orang yang melintang sungai, banyak sedimentasi dan elevasi dasar saliran yang tidak beraturan.

Beberapa daerah rawan genangan adalah RW 1 (Rawa Melati), RW 03, tepatnya di belakang Rusun Tegal Alur di Jalan Lingkungan III), kemudian RW 3, 15, 13 di Jalan Prepedan, RW 9 (Gang Sadun).

"Sementara penanganannyaitu pembangunan Pompa Kamal dengan Kapasitas 30 meter kubik per detik," kata Purwanti.

Purwanti mengatakan bahwa dengan adanya pompa tersebut lokasi Gang Sadun sampai dengan Jembatan (RW 09) tidak lagi tergenang.

"Saat ini masih pengerukan kali, tujuannya untuk turunkan elevasi dasar saluran dan buat elevasi kali beraturan," kata Purwanti.

Kali Kamal awalnya merupakan saluran irigasi memiliki panjang saluran induk sekitar 4,5 kilometer dengan luas catchment area (daerah tangkapan air) sekira seluas 1.618 hektar.

Kali Kamal berhilir di Jakarta Utara dengan sebagian alirannya mengalir melintasi wilayah Jakarta Barat dan Provinsi Banten. Saat ini perubahan Kali Kamal dari aliran irigasi ke aliran drainase belum optimal.

Secara garis besar terdapat empat aliran yang menuju Kali Kamal, yakni Saluran Penghubung Tegal Alur yang berhulu di saluran pinggir Tol Lingkar Luar Barat, kemudian Saluran Penghunung Palem Lestari yang berhulu di Perumahan Taman Palem Lestari.

Kemudian Saluran PenghubungKamal Benda yang berhulu dari Tangerang dan lalu saluran irigasi yang berhulu dari Rawa Bokor Tangerang sampai Pintu Air 10 Kali Cisadane.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Arif

Komentar

Komentar
()

Top