Pengendalian Harga Pangan Tak Efektif
Harga pangan, khususnya beras, di pasaran masih tinggi kendati pemerintah berulang kali melakukan intervensi pasar.
JAKARTA - Bantuan pangan yang digelontorkan pemerintah masih belum efektif menekan harga beras di pasar lantaran harga di pasaran tidak berubah. Karena itu, pemerintah diminta segera mengevaluasi kebijakannya.
Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, menyoroti skema bantuan pangan yang disalurkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog. Kendatipun diperpanjang hingga tahun depan, kebijakan itu dianggap tak efektif.
"Bantuannya tidak mempengaruhi harga di pasar. Hanya bersifat politis apalagi jelang pemilu, untuk kepentingan elektoral saja. Ini bahaya apabila pemerintah memiliki kepentingan," tegasnya pada Koran Jakarta, Minggu (19/11).
Pemerintah menegaskan bantuan pangan yang disalurkan ke masyarakat efektif menekan inflasi. Karena itu, regulator memutuskan untuk memperpanjang bantuan pangan hingga Juni tahun depan. Tujuannya agar terus menjaga daya beli dan membantu masyarakat berpenghasilan rendah.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, kembali menegaskan hal tersebut sembari menampik isu perpanjangan bantuan pangan beras tersebut berkaitan dengan muatan politis. Ini berkaca pada efektivitas penyaluran bantuan pangan beras pada 2023 yang dapat membantu menjaga inflasi dan harga beras.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya