Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sistem Irigasi, dan Teknologi untuk Distribusi/Pemasaran Hasil Pertanian
Guru Besar Teknik dan Manajemen Irigasi FTP UGM, Penggagas dan Penggerak Gerakan Irigasi Bersih (GIB), Pembina Paguyuban Petugas OP Indonesia
Oleh: Sigit Supadmo Arif
Beberapa hari yang lalu, BPS telah mengeluarkan suatu berita gembira bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi mulai membaik dengan ditandai adanya tren pertumbuhan economi mencapai 7,07 persen pada kuartal II tahun 2021. Berita ini tentu sangat menggembirakan dan memberikan harapan bagi semua pihak yang masih berduka dengan adanya serangan pandemi Covid-19 dan saat ini belum kunjung selesai.
Meskipun sebagian ekonom merasa optimis, tetapi beberapa lainnya juga memberikan keterangan agar semua pihak berhati-hati terhadap kondisi yang nampak membaik, tetapi nantinya justru kecewa karena angka-angka tersebut merupakan angka semu disebabkan bahwa pada kuartal berikutnya tren pertumbuhan ekonomi justru menurun ke arah yang mengkhawatirkan (Yudhistira, 2021 dalam Koran Jakarta, 6 Agustus 2021).
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai tanggal 20 Juli yang terus-menerus diperpanjang menyebabkan masyarakat sudah hampir sampai titik nadir. Bendera putih tanda kematian berkibar di banyak tempat. Oleh sebab itu, perlu dipikirkan langkah-langkah pencegahan agar tren pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Salah satu yang diharapkan adalah sektor pertanian beririgasi.
Sistem Irigasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dari data pertumbuhan ekonomi tersebut, sektor pertanian masih mempunyai kontribusi paling bawah di antara semua sektor yaitu hanya 0,38 persen, dibandingkan dengan sektor transportasi dan perdagangan yang mencapai 25,10 persen. Beberapa pengamat ekonomi pengatakan bahwa sektor pertanian masih dapat dijadikan salah satu tumpuan untuk terus mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya