Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Diversifikasi Pertanian

Pengembangan Pangan Lokal Harus Terintegrasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Strategi pengembangan pangan lokal harus terintegrasi, bukan hanya di sisi hulu atau hilir saja. Langkah serentak ini dimaksudkan agar pengembangannya tidak timpang antara produksi dan pasar sehingga petani selalu terpacu untuk berproduksi.

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, mengatakan inisiatif pemerintah itu untuk mendorong pengembangan dan penggunaan pangan lokal. "Sebab, kita perlu bebas dan tidak lagi tergantung pada negara lain soal pangan," tegasnya di Jakarta, Jumat (19/8).

Dia menerangkan perlunya strategi tepat untuk mendorong pangan lokal ini, termasuk upaya meningkatkan produksi. Namun lanjutnya, tentu saja itu tidak cukup. "Diperlukan dukungan dan keterhubungan dengan sisi hilir terutama pasar tanpa ini maka sulit akan berkembang. Pada sisi lain diperlukan upaya kita penyadaran dan perubahan pola konsumsi pangan masyarakat melalui edukasi dan kampanye," ucapnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mendorong pengembangan olahan sorgum guna mewujudkan One Village One Product (OVOP). OVOP ini suatu pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menjelaskan pada 1970, sorgum sudah mulai banyak dibudidayakan. Sekitar 15 ribu hektar lahan sorgum tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top