Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Pengembangan Ekonomi Syariah Terkendala Pemenuhan SDM

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan besar, terutama market share masih rendah serta pemenuhan sumber daya manusia (SDM) belum optimal.

"Terdapat beberapa hal yang menjadi tantangan khususnya ketika kita berbicara pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," kata Kepala Bagian Edukasi Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Primandanu Febriyan Aziz dalam Webinar Indef di Jakarta, Selasa (12/4).

Market share pengembangan ekonomi dan keuangan syariah rendah karena hingga Desember 2021 hanya memiliki porsi 10,16 persen sedangkan pemenuhan SDM belum optimal karena tingginya kebutuhan ahli keuangan syariah. Selain market share dan SDM, Danu menuturkan tingkat literasi keuangan yang masih rendah juga menjadi tantangan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Indeks literasi dan inklusi keuangan syariah masing-masing adalah 8,93 persen dan 9,1 persen sedangkan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional masing-masing adalah 38,03 persen dan 76,19 persen. "Masih terdapat ruang yang cukup besar bagi upaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang produk dan jasa layanan keuangan syariah Indonesia," ujar Danu.

Baca Juga :
Edukasi Keuangan

Danu melanjutkan, diferensiasi model bisnis atau produk syariah yang masih terbatas turut menjadi tantangan bagi pihaknya melakukan kegiatan dalam rangka pengembangan keuangan syariah. Sejauh ini, model bisnis atau produk syariah meliputi saham, sukuk korporasi, reksa dana syariah, surat berharga negara, asuransi syariah dan pembiayaan syariah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top