Pengembangan EBT Ciptakan Banyak 'Green Jobs'
Foto: istimewaJAKARTA - Organisasi nirlaba yang bergerak dalam program pembangunan berkelanjutan Koaksi Indonesia menilai kebijakan transisi energi di Indonesia yang mengedepankan aspek energi terbarukan memiliki peluang besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan hijau.
Periset Koaksi Indonesia Siti Koiromah mengatakan energi terbarukan bisa menciptakan lebih banyak tenaga kerja dengan jumlah kapasitas yang hampir sama dengan energi fosil. Hal ini merupakan peluang green jobs yang besar karena emisi di Indonesia sebagian besar berasal bahan bakar fosil.
"70 persen penduduk kita berada di usia produktif dan ini memiliki peluang yang sangat besar. Artinya, industri bisa meningkatkan daya saingnya dengan memilih yang terbaik," kata Siti dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (23/6).
- Baca Juga: Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- Baca Juga: Rute baru Kereta Cepat Whoosh
Lapangan pekerjaan hijau merupakan pekerjaan yang layak dan berkontribusi melestarikan atau memulihkan lingkungan bisa dari sektor tradisional, manufaktur, konstruksi, maupun sektor baru, seperti energi terbarukan maupun efisiensi energi.
Koaksi Indonesia melihat potensi lapangan pekerjaan hijau atau green jobs sebagai jenis pekerjaan yang akan berkontribusi signifikan dalam mendorong upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Pada 2019, estimasi tenaga kerja di subsektor energi terbarukan sebanyak 32.980 tenaga kerja langsung. Angka itu akan bertumbuh seiring dengan kebutuhan energi bersih di masa depan dengan angka kebutuhan tenaga kerja 770 ribu orang pada tahun 2040 dan sebesar 1,1 juta tenaga kerja pada 2050.
Siti mengungkapkan dengan memperbanyak lapangan pekerjaan hijau sama artinya mengakselerasi ekonomi rendah karbon dan berkelanjutan yang menjadi agenda nasional terkait netralitas karbon pada 2060.
"Semakin banyak green jobs yang tercipta, maka semakin banyak pula pekerjaan yang melindungi dan memulihkan ekosistem, meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku karena kita tidak bisa eksplorasi terus menerus, kita harus bisa memperhatikan generasi mendatang," ucapnya.
Kerja Konkret
Anggota Komisi IV DPR RI Lulu Nur Hamidah mengatakan topik lapangan pekerjaan hijau tidak lagi menjadi tema elit yang didiskusikan oleh pihak kampus, lembaga think tank, ataupun para pembuat kebijakan, tetapi green jobs bisa dimaknai dan diterima dalam bentuk yang sederhana melalui kerja konkret dari tingkat atas maupun akar rumput.
"Kita kini tidak lagi berbicara tentang komisi apa yang paling punya kepentingan untuk mengawal isu ini, karena green jobs bisa dimaknai semua jenis pekerjaan yang punya kontribusi menjaga lingkungan hidup, membantu melindung ekosistem," kata Lulu.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 3 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- MMKSI Luncurkan Varian Baru Mitsubishi Xforce Ultimate with Diamond Sense,
- Dubes RI untuk Belanda: Dukungan BNI pada KMILN Tegaskan Posisinya sebagai Bank Global
- IDI Kabupaten Banyumas Bagikan Cara Tepat Obati Penyakit Tekanan Darah Tinggi yang Efektif
- IDI Jawa Tengah BagikanTips Kesehatan Cara Cepat Hamil Setelah Haid
- Khofifah - Emil Ajak Pendukung Doa Bersama dan Sukseskan Pilgub Jatim