Pengelolaan Utang Harus Diwaspadai agar Produktif
"Jadi, kalau kita bicara tentang pengelolaan utang, itu identik dengan mengelola seluruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita," kata Menkeu.
Pengamat ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, yang diminta pendapatnya mengakui memang tidak ada negara yang tidak punya utang. Begitu pula dengan rasio utang pemerintah 39 persen menurut UU masih dianggap aman. Kendati demikian, Esther mengatakan pemerintah harus tetap mewaspadai rasio utang terhadap PDB karena sudah mendekati angka 40 persen.
"Kita harus waspada, apakah produktivitas Indonesia meningkat dengan adanya utang yang semakin besar?" tanya Esther.
Kalau melihat angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) atau besaran yang menunjukkan besarnya tambahan kapital (investasi) baru yang dibutuhkan untuk menaikkan/ menambah satu unit output, masih kurang efisien. Angkanya masih sekitar 6-7 persen. Sedangkan Malaysia 5,4, India 5,0, Filipina 4,1, dan Vietnam 3,7.
Hal itu menunjukkan biaya investasi di Indonesia mahal, tambahan modal yang dikeluarkan tidak sebanding dengan output yang diperoleh.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya