Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Leukimia

Pengeditan Dasar Sel-T Sembuhkan Leukemia

Foto : SAUL LOEB / AFP
A   A   A   Pengaturan Font

Leukemia merupakan penyakit yang cukup resisten terhadap terapi. Pengeditan dasar pada sel-T pada tiga pasien anak-anak yang berhasil, menjadi harapan baru kesembuhan pasien.

Di Inggris, tiga pasien muda dengan leukemia sel-T yang kambuh, telah menjalani perawatan melalui pengeditan dasar (base edited) sel-T. Langkah ini sebagai bagian dari kolaborasi kerja sama antara University College London (UCL) dan Great Ormond Street Hospital for Children (GOSH).

Data dari uji klinis National Health Service (NHS), yang diterbitkan dalamThe New England Journal of Medicinedan didanai oleh MRC, menunjukkan bagaimana sel T Chimeric Antigen Receptor (CAR) donor direkayasa menggunakan teknologi penyuntingan gen mutakhir untuk mengubah huruf tunggal dari kode DNA. Pengeditan ini bertujuan untuk dapat melawan leukemia yang cukup sulit ditangani.

Pengeditan dasar sel-T berdasarkan pengalaman pada tiga pasien dipublikasikan termasuk pasien Alyssa yang berusia 13 tahun dari Leicester. Tahun lalu, ia menjadi orang pertama di dunia yang dirawat dalam uji coba untuk leukemia limfoblastik akut sel-T (T-cell acute lymphoblastic leukemia/T-ALL).

Biasanya kanker sel darah putih ini oleh dokter diobati dengan kemoterapi. Namun ketika terjadi kekambuhan atau muncul kembali, maka menjadi sulit untuk dipulihkan.

Dalam waktu empat pekan setelah menerima sel yang telah mengalami pengeditan dasar, penyakit leukemia Alyssa tidak terdeteksi lagi. Dia kemudian menjalani transplantasi sumsum tulang yang berhasil. Setelah itu ia masih sehat dan berada di rumah hampir setahun kemudian. Sementara anak remaja kedua juga sembuh dari leukemia dalam jangka waktu yang sama dan sekarang pulih di rumah setelah transplantasi mereka.

Namun sayangnya untuk anak ketiga yang mendapatkan sel-T yang merespons terapi sel T CAR mengalami kegagalan. Perjalanannya untuk sembuh diperumit oleh infeksi serius dan keluarga mereka setuju dengan tim klinis untuk beralih ke perawatan paliatif.

Aplikasi pengeditan sel T pada manusia pertama melalui ketiga remaja tersebut dirancang dan dikembangkan oleh tim peneliti di UCL, dipimpin oleh Profesor Waseem Qasim dari UCL Great Ormond Street Institute of Child Health and Honorary Consultant di GOSH. Ia bekerja sama dengan Dr Robert Chiesa and the Bone Tim Transplantasi Sumsum /CART/ Hematologi di GOSH.

Proyek ini didukung oleh Wellcome Trust dan National Institute of Health and Care Research (NIHR). Profesor Waseem Qasim, Profesor Terapi Sel dan Gen di UCL, berkata, senang bisa melihat buah dari kerja keras jangka panjang yang datang dari berbagai tim dan dilibatkan untuk pengobatan baru.

"Ini masih awal, dan kami membutuhkan lebih banyak tindak lanjut dan untuk merawat lebih banyak pasien untuk mengetahui bagaimana hal itu dapat berdampak pada pengobatan jangka panjang," kata dia seperti dikutipScience Daily.

Sementara Dr Robert Chiesa mengatakan sangat penting bahwa anak-anak yang terkena kanker yang gagal dalam perawatan standar, memiliki akses ke strategi inovatif dalam konteks uji klinis seperti ini. Rumah sakit penelitian seperti GOSH menawarkan tempat yang ideal untuk mengembangkan pendekatan eksperimental yang mungkin menawarkan harapan kepada anak-anak dengan prognosis yang sangat buruk.

"Hal ini dimungkinkan karena dedikasi para ilmuwan, dokter, perawat, dan sekutu profesional yang bekerja untuk anak-anak ini dan keluarga mereka," kata dia.

Untuk menghasilkan bank sel T CAR anti kanker sel-T "universal" untuk riset ini, para peneliti menggunakan sel T donor yang sehat. Mereka kemudian membuat perubahan pada sel menggunakan pengeditan basa yang bekerja dengan mengubah basa nukleotida tunggal (huruf kode DNA) secara kimiawi yang membawa instruksi untuk protein tertentu, untuk mencegahnya diproduksi.

Langkah-langkahnya adalah menghapus reseptor yang ada sehingga sel-T dari donor dapat disimpan dan digunakan tanpa pencocokan menjadikannya universal. Menghapus "bendera" yang disebut CD7 yang mengidentifikasi mereka sebagai sel-T (penanda sel-T CD7). Tanpa langkah ini, sel-T yang dirancang untuk mengenali dan menyerang sel kanker, juga bisa membunuh satu sama lain.

Jangka Panjang

Selanjutnya menghapus "bendera" kedua yang disebut CD52. Hal ini membuat sel yang telah diedit, tidak terlihat oleh beberapa obat kuat yang diberikan kepada pasien selama proses pengobatan. Menambahkan Chimeric Antigen Receptor (CAR) yang mengenali reseptor sel-T CD7 pada sel T leukemia. Sel-sel dipersenjatai melawan CD7 dan mengenali serta melawan leukemia sel-T.

Profesor Qasim menerangkan, pengeditan dasar melibatkan perubahan pada satu huruf kode DNA untuk mengubah sinyal dan menghentikan ekspresi gen, tanpa harus memotong kromosom. "Ini bekerja sangat baik untuk merekayasa sel-T," papar dia.

Uji klinis untuk pengobatan ini masih terbuka dan bertujuan untuk merekrut hingga 10 pasien NHS dengan leukemia sel-T. Para dokter telah kehabisan semua pilihan pengobatan konvensional, yang dirujuk oleh spesialis leukemia anak-anak NHS.

Pasien dirawat di Departemen Transplantasi Sumsum Tulang di GOSH di bawah pengawasan tim BMT/CART/Hematologi. Setiap pasien yang memenuhi syarat untuk menerima perawatan di bawah NHS dan tertarik dengan uji coba ini harus menghubungi penyedia layanan kesehatan spesialis mereka.

Jika terbukti sukses secara luas, tim berharap dapat ditawarkan kepada lebih banyak anak dan lebih awal dalam perjalanan pengobatan mereka ketika mereka tidak terlalu sakit. Dengan dana tambahan, mereka juga berharap dapat menyediakannya untuk orang dewasa di masa mendatang.

"Teknologi itu sendiri juga dapat memiliki aplikasi yang luas untuk koreksi kondisi warisan tertentu. Seiring dengan matangnya teknologi dan terbukti aman, itu dapat diterapkan secara luas, meskipun perlu ada pengujian hati-hati dan studi jangka panjang," kata Profesor Qasim.

Sel-sel tersebut diproduksi sebagai bagian dari program penelitian lama yang dipimpin oleh Profesor Qasim di UCL Great Ormond Street Institute of Child Health. Berkat pendanaan awal dari Great Ormond Street Hospital Children's Charity (GOSH Charity), Profesor Qasim telah menjadi perintis dalam mengembangkan perawatan sel T CAR baru menggunakan teknik pengeditan gen yang inovatif. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top