Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pengaruh Gesekan Pasang Surut

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Saat ini lama rotasi Bumi berputar pada porosnya selama 24 jam. Tetapi lebih dari 4 miliar tahun yang lalu, satu kali perputaran Bumi hanya berlangsung sekitar enam jam.
Selama miliaran tahun, interaksi dengan Bulan sebagai satelitnya memperlambat rotasi planet melalui proses yang dikenal sebagai gesekan pasang surut. Saat Bumi berputar, tarikan gravitasi Bulan dan Matahari, pada tingkat yang lebih rendah menarik lautan di Bumi.
"Ini meregangkan lautan sehingga mereka menonjol menjauh dari pusat Bumi, menyedot energi menjauh dari putaran dan memperlambatnya," kata rekan penulis studi, seorang profesor di departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan di Fakultas Sastra Universitas Michigan, Sains dan Seni, Brian Arbic, kepada Live Science.
"Proses perlambatan ini kecil, tetapi terjadi selama ratusan juta tahun dan perlambatan masih terjadi hari ini," ucap Arbic. "Gesekan pasang (tidal friction) surut terus memperlambat laju rotasi hari-hari akan terus memanjang seiring waktu geologis," imbuh dia.
Dalam penelitian tentang hubungan lama rotasi Bumi dan jumlah oksigen yang dihasilkan mikroba sianobakteri, para peneliti memodelkan skenario yang memvariasikan panjang hari dan pelepasan oksigen dari lapisan sekumpulan mikroba.
Ketika mereka membandingkan model mereka dengan analisis lapisan mikroba pesaing yang diambil sampelnya lubang pembuangan yang dinamakan Middle Island Sinkhole, mereka menemukan konfirmasi dari prediksi yang diajukan. Di tempat itu bakteri fotosintesis melepaskan lebih banyak oksigen ketika hari lebih panjang.
Menurut Pusat Penelitian Lingkungan Smithsonian di Amerika Serikat, setelah planet terbentuk atmosfer terus mendingin, dan semua itu terjadi sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Senyawa yang ada pada permukaannya terdiri dari hidrogen sulfida, metana, dan karbon dioksida (CO2). Khusus CO2 jumlahnya saat itu mencapai 200 kali jumlah dari yang ada saat ini.
Itu semua berubah setelah Peristiwa Oksidasi Hebat (Great Oxidation Event/GOE) sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu. Proses itu diikuti oleh Peristiwa Oksigenasi Neoproterozoikum sekitar 2 miliar tahun kemudian yang membawa oksigen atmosfer ke tingkat saat ini sekitar 21 persen. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top