Pengamat Terorisme Sebut Pelaku Bom Astanaanyar Ingin Tunjukkan ISIS Masih Ada
Sepeda motor yang diduga digunakan pelaku bom bunuh diri saat mendatangi Polsek Astanaanyar.
JAKARTA - Pengamat terorisme sekaligus mantan narapidana kasus terorisme Nasir Abbas memiliki pendapat yang sama dengan polisi bahwa pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung pada Rabu (7/12), berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Hal itu ia lihat dari modus operandi dan tanda di sepeda motor di lokasi kejadian.
Apalagi, kata dia, di sepeda motor tersebut ada stiker dengan lambang biasa digunakan oleh ISIS. Dia menambahkan anggota JAD memang selalu membawa kartu tanda penduduk (KTP) dengan tujuan kelompok tersebut masih ada di Indonesia.
Nasir mengatakan anggota JAD memang menargetkan polisi sebagai sasarannya.
"Selalu beberapa target, sasarannya, pasti anggota polisi. Kenapa polisi? Karena polisi dianggap sebagai penghalang gerakan mereka. Polisi dianggap yang menangkap anggota mereka. Polisi dianggap yang membahayakan mereka, musuh bagi mereka," ujar Nasir seperti dikutip VOA, Rabu (7/12).
Dia mengakui sulit memperkirakan seberapa kuat jaringan JAD di Indonesia karena penyebaran ideologi terus berlangsung.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya