Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pengamanan Asian Games Berstandar Internasional

Foto : istimewa

tetap optimistis I Menteri PMK, Puan Maharani (tengah) bersama Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir dan Kabid Binpres PBSI, Susy Susanti saat peluncuran obor Asian Games pada 100 hari menuju Asian Games di Jakarta, beberapa waktu lalu. INASGOC optimistis gelaran Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang tidak terpengaruh teror bom di Surabaya.

A   A   A   Pengaturan Font

Tindakan-tindakan teror tidak akan menghambat semua persiapan menuju Asian Games dan Asian Para Games 2018 yang digelar di Jakarta dan Palembang.

INASGOC dan INAPGOC harus segera memberitahu OCA dan APC bahwa kondisi Indonesia terkendali karena aparat terus mengendalikan situasi.

JAKARTA - Indonesia memastikan pengamanan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018 sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan Komite Paralimpiade Asia (APC).

"Saya sudah meminta Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) dan Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) untuk segera memberitahu OCA dan APC bahwa kondisi Indonesia terkendali dan aman karena aparat keamanan terus mengendalikan situasi," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi selepas pembukaan diskusi Rakyat Merdeka di Jakarta, Selasa (15/5).

Menpora mengakui sejumlah negara peserta Asian Games mendapatkan informasi terbatas terkait keamanan Indonesia menyusul peristiwa ledakan bom di Surabaya dan pengumuman peringatan diri bepergian ke Indonesia dari sejumlah negara.

"Kami mengabarkan kepada seluruh atlet dan masyarakat, INASGOC dan INAPGOC sudah bersepakat untuk tidak mundur atau mengubah rencana dalam menyukseskan penyelenggaraan ini karena ada tindakan terorisme yang cukup mengkhawatirkan," kata Menpora.

Menpora optimistis perisitiwa tindakan terorisme di Surabaya tidak mempengaruhi dukungan para sponsor untuk membantu penyelenggaran Asian Games 2018. "Ada sponsor yang baru masuk tadi malam untuk memberikan dukungan dan bonus bagi atlet. Sponsor makin bersemangat untuk Asian Games," katanya.

Indonesia, lanjut Menpora, telah menjelaskan ke sejumlah perwakilan negara peserta terkait lokasi peristiwa ledakan bom di Surabaya yang jauh dari lokasi penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang.

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat ikut berpartisipasi dengan menjadi mata bagi pihak kepolisian. "Kita menjadi mata pemerintah agar tak terjadi hal itu. Itu (ancaman keamanan Asian Games) tidak akan terjadi asal ada kerjasama dari pemerintah, TNI, dan Polri karena dengan jumlah penduduk 250 juta orang tak semua bisa diatasi. Tapi apabila ada kejahatan dan rencana, harus masyarakat mengatasi hal tersebut," ungkapnya.

Namun begitu, Wapres juga tak menyangkal kalau serangkaian ledakan bom yang terjadi akan berpengaruh pada Asian Games. "Itulah apa yang ingin saya sampaikan memberi efek kepada Asian Games. Maka orang asing itu sama dengan kita. Kalau itu terjadi di Pakistan langsung kita takut masuk Pakistan. Asian games terjadi di Jakarta dan Palembang tapi kadang kadang orang asing tidak bisa membedakan itu. Maka kita perlu bersama-sama hal itu. Semoga Asian Games bisa sukses," harapnya.

Sebelumnya, Ketua INASGOC Erick Thohir memastikan pengamanan Asian Games 2018 akan dilakukan berlapis untuk mengantisipasi kejadian tidak diinginkan seperti tindakan teror. "Akan ada ring satu, dua, tiga karena sudah sesuai standar internasional. Tentu kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait," kata Erick.

Selain itu, dia menegaskan, semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan Asian Games 2018 harus memiliki tanda pengenal yang terakreditasi. Ini berlaku pula bagi masyarakat yang ingin menonton langsung pertandingan-pertandingan Asian Games. "Jadi semua yang membeli tiket akan ada daftar dan keterangan rincinya," ujar Erick.

Kawal Obor

Sementara itu, sebanyak 200 ribu personel gabungan dari TNI dan Kepolisian RI akan mengawal penyelenggaraan pawai obor Asian Games 2018 pada 15 Juli yang melewati 18 provinsi di Indonesia.

"Kami akan mengerahkan pasukan di 18 polda yang terlintasi pawai obor itu. Untuk penyelenggaraan, kami akan menurunkan sekitar 36 ribu personel dari kepolisan. Pada upacara pembukaan dan penutupan Asian Games ada bantuan dari TNI sejumlah 50 ribu personel," kata Asisten Operasi Kapolri Irjen Deden Juhara dalam diskusi Rakyat Merdeka di Jakarta, Selasa.

Deden yang juga menjabat sebagai Deputi IV Bidang Keamanan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) itu mengatakan aparat keamanan akan lebih memperketat akses penyelenggaraan Asian Games, termasuk lokasi-lokasi parkir kendaraan penonton.

"Pemeriksaan harus dilakukan saat parkir karena sekarang pelaku teror berani menaruh bom di motor. Kami harapkan ada pemeriksaan kendaraan dan tas yang masuk lokasi, minimal berjarak lima mater," kata Deden.

Deden mengatakan pengamanan yang ketat saat upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 menyusul kehadiran sejumlah kepala negara dalam upacara pesta multicabang olahraga tertinggi di Asia itu. "Kami akan membuktikan pemanganan, termasuk lalu lintas saat Operasi Ketupat pada libur Lebaran 2018," kata Deden.

ion/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top