Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penerima "Wildcard" Juara Washington Open

Foto : Ben Stansall / AFP

Paula Badosa

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Mantan petenis peringkat dua dunia, Paula Badosa, memenangkan gelar pertamanya dalam lebih dari dua tahun terakhir dengan mengalahkan peringkat 43, Marie Bouzkova, 6-1, 4-6, 6-4, Senin (5/8). Juara turnamen Washington Open itu merupakan gelar WTA Tour keempat dalam karier Badosa, setelah terakhir kali memenangkan gelar di Sydney pada 2022.

Badosa adalah petenis penerima wildcard kedua yang memenangkan gelar WTA Tour musim ini, mengikuti jejak Jelena Ostapenko yang meraih gelar di Linz awal tahun ini. Setelah memasuki turnamen dengan berada di peringkat 62, petenis berusia 26 tahun ini akan meninggalkan ibu kota AS dengan peringkat 50 besar untuk pertama kalinya sejak Agustus tahun lalu.

Dia akan melampaui Christina Bucsa sebagai petenis Spanyol dengan peringkat tertinggi di WTA. "Ini terutama dengan yang saya alami tahun lalu. Memenangkan gelar besar seperti turnamen level 500, mengalahkan pemain terbaik dunia, bersaing dengan mereka lagi. Ini sangat berarti," ujar Badosa. Itulah alasan dia memiliki campuran emosi ini. Dia sangat gugup karena benar-benar menginginkannya.

Hasil ini merupakan kebangkitan Badosa yang terlempar dari 100 besar setelah mengalami fraktur stres di punggungnya musim lalu. Setelah berjuang untuk meraih kemenangan berturut-turut selama lima bulan pertama tahun ini, Badosa telah membalikkan musimnya dalam dua bulan terakhir.

Satu tahun yang lalu dia berada di sofa. Jadi sekarang perbedaannya sangat besar. Sekarang dia seorang atlet lagi. Membangun momentum dari babak 16 besar di Roma, Badosa melanjutkan dengan mencapai perempat final Bad Homburg dan babak 16 besar di Wimbledon. Pencapaiannya di Wimbledon adalah penampilan hingga pekan kedua pertamanya di Grand Slam sejak 2022.

Bahkan sebelum turnamen dia percaya diri. Dia perlu memenangkan sesuatu, gelar besar. Dia tidak selalu senang dengan final dan semifinal, tapi ingin memenangkan gelar. Badosa sangat perfeksionis. Tentu saja, terkadang hal itu membuat terpuruk, tetapi juga dalam momen-momen penting, memberi lebih banyak. Dia merasa sangat membutuhkan momen ini.

Badosa memasuki final dengan catatan menang-kalah 2-0 melawan Bouzkova. Setelah menang atas Sofia Kenin, Liudmila Samsonova, Emma Raducanu, dan Caroline Dolehide, Badosa tampak siap untuk meraih kemenangan cepat. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top