![Penduduk Miskin dan Sangat Miskin Jakarta Naik](https://koran-jakarta.com/images/article/penduduk-miskin-dan-sangat-miskin-jakarta-naik-220716002753.jpg)
Penduduk Miskin dan Sangat Miskin Jakarta Naik
![Penduduk Miskin dan Sangat Miskin Jakarta Naik](https://koran-jakarta.com/images/article/penduduk-miskin-dan-sangat-miskin-jakarta-naik-220716002753.jpg)
Arsip potret kawasan permukiman padat penduduk di Jakarta.
Sebaliknya, pengeluaran kelompok 20 persen teratas meningkat dari 47,78 persen menjadi 50,18 persen. BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar untuk menghitung kemiskinan di Jakarta. Dengan pendekatan itu, BPS menilai kemiskinan merupakan ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan nonmakanan. Ini diukur dari sisi pengeluaran atau belanja.
Sementara itu, Kepala BPS, Margo Yuwono, melansir tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur dengan Gini Ratio meningkat lebih tinggi di perkotaan dari perdesaan. Menurutnya, Gini Ratio perkotaan Maret ini tercatat 0,403. Angka ininaik dari September 2021 sebesar 0,398. Sedangkan Maret 2021 sebesar 0,401.
Gini Ratio di perdesaan Maret 2022 tercatat 0,314. Angka ini tidak berubah dari kondisi September 2021. Namun jika dibanding Maret 2021 turun 0,315. Kenaikan Gini Ratio perkotaan memicu peningkatan ketimpangan pengeluaran penduduk secara keseluruhan (perkotaan dan perdesaan) yang diukur dengan Gini Ratio pada Maret 2022 sebesar 0,384.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya