Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Semester I-2019

Pendapatan Operasional BNII Naik 2,1% Jadi Rp2 Triliun

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) atau Maybank Indonesia pada semester I-2019 mencatat pendapatan operasional sebelum provisi naik 2,1 persen menjadi 2,0 triliun rupiah dibandingkan dengan 1,97 triliun rupiah pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan pendapatan operasional ini terutama didukung peningkatan fee based income, manajemen pengelolaan biaya yang berkelanjutan, dan kenaikan pendapatan bunga bersih sejalan dengan pertumbuhan kredit yang mencapai 6,6 persen selama enam bulan pertama 2019.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, mengatakan enam bulan pertama 2019 terbukti memiliki tantangan yang sama seperti tahun lalu. "Meskipun terjadi perlambatan di beberapa bidang, core business dan fondasi kami tetap kokoh dan kami akan terus meningkatkan aset kami secara selektif untuk memastikan terjaganya kualitas aset," katanya di Jakarta, Senin (29/7).

Dia menambahkan, selain melanjutkan rekalibrasi model bisnis ritel, perjalanan transformasi Maybank ke depan akan fokus pada optimalisasi teknologi untuk memberikan pengalaman nasabah yang lebih baik di seluruh touchpoints. "Ini akan ditandai dengan peluncuran platform baru digital banking M2U dan pembaruan website. Ini dilakukan agar dapat melanjutkan peningkatan nilai bagi stakeholder sementara pada saat yang sama menangkap peluang untuk pertumbuhan di masa depan," jelasnya.

Taswin mengungkapkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) Maybank Indonesia pada semester I-2019 mencapai 757 miliar rupiah. "Perolehan karena adanya peningkatan provisi sehubungan bank menempuh langkah konservatif dalam melakukan pencadangan untuk kredit bisnis yang terdampak kondisi pasar yang terus menantang," katanya.

Maybank juga mencatat pertumbuhan pendapatan nonbunga (fee based income) sebesar 14,1 persen menjadi 1,2 triliun rupiah pada Juni 2019 dibandingkan 1,0 triliun rupiah pada Juni 2018 didukung fee global market, bancassurance, administrasi kredit, pemulihan kredit, dan layanan lain.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top