Pendapatan Emiten Jasa Konstruksi Anjlok

JAKARTA - Perusahaan jasa konstruksi, PT Mitra Pemuda Tbk membukukan pendapatan sebesar 50,46 miliar rupiah pada kuartal pertama 2018, mengalami penurunan 25,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 67,98 miliar rupiah.

Direktur Utama Mitra Pemuda Tbk, Bisman Novel Maraden Firdaus Simatupang di Jakarta, Selasa (15/5), mengatakan penurunan pendapatan membuat laba bersih perseroan terimbas. Laba bersih Mitra Pemuda pada kuartal pertama 2018 turun 27 persen menjadi 3,36 miliar rupiah dari periode sama tahun lalu sebesar 4,61 miliar rupiah.

"Dalam menghadapi situasi ini, kami telah mengambil langkah strategis dan hati-hati melalui konsolidasi sumber daya manusia untuk membangun pondasi bagi pengembangan usaha. Hal ini akan menghasilkan pencapaian yang relatif stabil," katanya. Pada tahun ini, ia optimistis kinerja perseroan akan lebih baik ditandai pengerjaan proyek yang berskala besar yang dihasilkan dari Kerja Sama Operasi (KSO) dengan mitra asing.

Mitra Pemuda menandatangani nota kesepahaman dengan CNQC (South Pacific) Holding Pte Ltd, Singapura melalui perwakilannya di Jakarta. Ia mengemukakan proyek itu terbagi dalam dua proyek yaitu Crea Resort Office dan Metrolink Logos Project. Crea merupakan office space di Nusa Dua, Bali. Adapun untuk proyek Logos di Bekasi dengan nilai hingga 1 triliun rupiah dengan waktu pengerjaan hingga tahun 2019.

"Kedua proyek tersebut tengah memasuki tahap mobilisasi dan telah berjalan dari November 2017," paparnya. Ia mengatakan sektor infrastruktur dan konstruksi akan selalu menjadi salah satu fokus penting dalam menopang pembangunan nasional yang berkelanjutan. Katalis positif ini akan memberi keyakinan bagi prospek usaha perseroan di masa mendatang sehingga memberikan optimisme berusaha.

"Manajemen berkeyakinan bahwa perekonomian Indonesia terus berkembang dan akan semakin membaik di masa datang, dan mencapai proyeksi pertumbuhan sebesar 5,5 persen di tahun 2018, " katanya.

Kewajiban Turun

Sedangkan Direktur Mitra Pemuda Tbk Agung Anggono mengatakan dari sisi fundamental keuangan, perseroan mampu menurunkan jumlah kewajiban pada kuartal pertama 2018 menjadi 122 miliar rupiah, dari akhir tahun lalu sebesar 128 miliar rupiah. "Penurunan kewajiban terjadi seiring dengan turunnya utang usaha jangka pendek dan utang perusahaan pembiayaan.

Ekuitas perusahaan juga naik menjadi 137 miliar rupiah dari akhir tahun lalu 134 miliar rupiah dengan aset saat ini mencapai 259 miliar rupiah," paparnya.

Ant/AR-2