Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha

Pendapatan ASII Mencapai Rp98,03 Triliun

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASII) berhasil membukukan pendatapan sepanjang semester pertama 2017 tumbuh 11 persen menjadi 98,03 triliun rupiah, dari posisi sebelumnya 88,20 triliun rupiah. Kinerja positif ditunjukkan dari bisnis alat berat dan pertambangan serta agribisnis, yang mendapat keuntungan dari kenaikan harga komoditas.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan sebagian besar bisnis Grup Astra memiliki kinerja yang baik pada semester pertama 217. Untuk sisa tahun ini, Grup Astra berharap mendapatkan manfaat dari harga batu bara yang stabil, walaupun hasil kinerja diperkirakan akan terpengaruhi oleh meningkatnya persaingan di pasar mobil dan menurunnya permintaan di pasar motor.

"Semester pertama 2017, pasar mobil nasional secara keseluruhan meningkat, meski terpengaruh oleh tekanan dari banyaknya diskon harga akibat ketatnya persaingan," ungkap dia di Jakarta, pekan lalu. Menurut Prijono, pasar penjualan motor nasional memang menurun tapi pangsa pasar bisnis otomotif secara grup meningkat baik untuk mobil dan motor.

"Hasil kinerja dari bisnis jasa keuangan grup membaik, seiring dengan keuntungan yang kembali dihasilkan Bank Permata," ujar dia. Pendapatan bersih konsolidasian grup selama semester pertama meningkat 11 persen menjadi 98,03 triliun rupiah, seiring peningkatan kontribusi pendapatan dari sebagian besar segmen bisnisnya. Laba bersih konsolidasian Grup naik menjadi 9,4 triliun rupiah, meningkat 31 persen, dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Nilai aset bersih per saham Grup tercatat sebesar 2.881 rupiah pada 30 Juni 2017, meningkat 4 persen dibandingkan posisi akhir 2016. Nilai kas bersih, di luar Grup jasa keuangan mencapai 2,6 triliun rupiah, jauh lebih rendah dibandingkan nilai kas bersih pada akhir 2016 sebesar 6,2 triliun rupiah, terutama disebabkan oleh investasi jalan tol, pembangkit listrik dan properti yang dilakukan selama semester pertama 2017.

Anak usaha Grup segmen jasa keuangan mencatat utang bersih 49,1 triliun rupiah, dibandingkan 47,7 triliun rupiah pada akhir 2016. Dari bisnis otomotif grup meningkat 9 persen menjadi 4,2 triliun rupiah, disebabkan meningkatnya penjualan mobil, yang masih terpengaruh oleh peluncuran model-model baru, termasuk pada periode semester kedua 2016, meski kompetisi harga terus meningkat.

Penjualan mobil Astra meningkat 9 persen menjadi 298.000 unit, sehingga pangsa pasarnya meningkat dari 51 persen menjadi 56 persen.

Sepeda Motor Turun

Sementara itu, penjualan sepeda motor secara nasional turun 9 persen menjadi 2,7 juta unit. Hal ini menyebabkan pangsa pasar sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM) turun dari 73 persen menjadi 74 persen dan menyebabkan penjualan anjlok 7 persen menjadi 2,0 juta unit.

"Untuk sisa tahun ini, Grup Astra berharap mendapatkan manfaat dari harga batu bara yang stabil, walaupun hasil kinerja diperkirakan akan terpengaruhi oleh meningkatnya persaingan di pasar mobil dan menurunnya permintaan di pasar motor," pungkasnya.

yni/ AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top