Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kampus Merdeka

Pendanaan Kedaireka Hampir Rp1,5 Triliun

Foto : Koran Jakrta/Muhamad Ma'rup

Paristiyanti Nurwardani Sekretaris Ditjen Diktiristek, Kemendikbudristek

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pendanaan melalui skema matching fund untuk program Kedaireka Kemendikbudristek tahun 2022 mencapai hampir 1,5 triliun rupiah. Demikian disampaikan Sekretaris Ditjen Diktiristek, Kemendikbudristek, Paristiyanti Nurwardani, dalam webinar, di Jakarta, Rabu (13/10).

"Ada clue dari menteri, anggaran tahun depan sebenarnya 950 miliar rupiah. Tapi, ada tambahan dana juga sehingga totalnya menjadi hampir 1,5 triliun rupiah," ujarnya. Jumlah dana tersebut enam kali lipat dari matching fund Kedaireka untuk tahun ini yang 'hanya' 250 miliar rupiah.

Paris mengatakan, saat ini, Kedaireka sudah diikuti 21.000 pengguna dan 1.000 perusahaan terlibat. Untuk dana 250 miliar tahun ini sudah terserap untuk 147 proyek kolaborasi antara perguruan tinggi dan mitra terkait.

Dia menambahkan, kementerian terus mengawasi dan mengevaluasi 147 proyek yang sedang berjalan. Dengan penambahan dana tahun 2022, dia berharap makin banyak produk dalam negeri yang lahir dalam rangka memulihkan ekonomi pascapandemi Covid-19.

"Kalau ada 1,5 triliun dana matching fund, maka mitra menjadi 6 kali lipat dari 147 proyek," tandasnya.

Ajak Industri
Secara terpisah, Mendikbudristek, Nadiem Makarim, menerangkan matching fund merupakan salah satu program terbesar kementerian. Menurutnya, industri dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mendapat tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan.

Matching fund sendiri merupakan anggaran padanan yang dikeluarkan kementerian sesuai denga ninvestasi dari industri. Meski begitu, Nadiem menyebut, banyak industri belum mengetahui program pendanaan tersebut.

"Kita ingin semua berlomba mendapat matching fund. Sayng, banyak industri belum tahu tentang dana ini," jelasnya. Nadiem mengingatkan, setiap industri bisa menjadi universitas bagi mahasiswa. Dengan program Kampus Merdeka, mahasiswa tidak lagi hanya belajar di dalam kelas dan di program studi yang sama sampai lulus.

Platform Kedaulatan Indonesia dalam reka cipta (kedaireka) merupakan sebuah upaya revitalisasi dan aktualisasi terhadap sebuah karya agar kebermanfaatannya dapat dirasakan semua elemen secara efisien dan efektif.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top