Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki

Penciptaan Wirausaha dari Kampus Tak Bisa Pakai Cara Lama

Foto : Twitter @KemenkopUKM
A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyatakan penciptaan wirausaha baru dari kampus tidak bisa dilakukan dengan cara konvensional atau lama.
"Ini perlu dierami, ditetaskan, dan dibesarkan dalam inkubator bisnis," kata dia dalam sambutan di acara Kongres VI Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia bertajuk Meneguhkan Kiprah Alumni UPI Membangun Negeri secara daring, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu (24/8).
Bagi dia, inkubator bisnis menjadi mesin pencetak wirausaha baru dari kalangan kampus atau perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan jumlah pengusaha di dalam negeri. Kini, pihaknya bersama kementerian/lembaga lainnya sedang bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam menghadirkan inkubator bisnis di kampus.
"Inkubator bisnis ini menjadi mesin dalam mencetak entrepreneur baru yang kompetitif dan inovatif," ucap Menkop Teten.
Untuk mendukung penciptaan wirausaha baru, pemerintah turut mendorong digitalisasi yang dibarengi pembangunan infrastruktur internet.
Berdasarkan laporan, sekitar 97 persen wilayah Indonesia sudah bisa dilayani oleh e-commerce sehingga target 30 juta UMKM terhubung ke ekosistem digital di 2024 diharapkan dapat terwujud mengingat kini baru 19,5 juta UMKM yang sudah terdigitalisasi.
Menurut Teten, pandemi Covid-19 meningkatkan akselerasi UMKM masuk ke dalam ekosistem digital hingga 130 persen hanya dalam waktu 2,5 tahun. Selama 10 tahun keberadaan e-commerce di Indonesia, hanya ada delapan juta UMKM yang terdigitalisasi.
Namun, di sisi lain, produk yang diperjualbelikan di e-commerce banyak yang berasal dari produk impor. Karena itu, pihaknya mendorong institusi pendidikan mampu melahirkan wirausaha bukan hanya pedagang, tapi juga harus kuat di sektor produksi.
"Memang dulu ini sarekat (serikat) dagang, bukan sarekat produksi, tapi itu harus diubah saat ini mindset-nya bahwa sekarang kita ini juga sarekat produksi. Kita harus mengambil peluang ekonomi digital Indonesia yang diprediksi pada 2030 menjadi terbesar di dunia atau mencapai 4.500 triliun rupiah," ungkap Menteri Teten. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top