Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kecelakaan Kapal - Menko Maritim Diprotes Ratna Sarumpaet

Pencarian Korban Kapal Sinar Bangun Dihentikan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Simalungun - Setelah melalui dialog dengan keluarga korban dan meminta arahan dari Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Tim Search and Rescue (SAR) gabungan sepakat menghentikan proses pencarian penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba. Pencarian dihentikan mulai Selasa (3/7).

"Setelah dialog dua arah, sepakat dihentikan pada 3 Juli. Intinya, besok (Selasa, 3/7) kita tutup," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen (Mar) Bambang Suryo, usai pencarian di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (2/7) sore.

Bambang menjelaskan Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian selama 15 hari sejak KM Sinar Bangun tenggelam pada 15 Juni 2018.

Dengan melibatkan seluruh instansi yang melakukan pencarian di Danau Toba, pihaknya telah melakukan evaluasi secara menyeluruh mengenai perkembangan yang dihadapi.

Pada Minggu (1/7), tim gabungan telah melakukan dialog dan tatap muka dengan keluarga korban penumpang KM Sinar Bangun yang difasilitasi Bupati Simalungun, JR Saragih.

Kemudian, Basarnas telah meminta arahan dari Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, yang langsung berkomunikasi dengan keluarga korban usai tabur bunga pada Senin (2/7) siang.

Namun, kata Bambang, penutupan operasi tim SAR gabungan tersebut bukan berarti dihentikan secara total karena posko pemantau masih tetap ada di Pelabuhan Tigaras.

Penghentian yang dimaksudkan adalah penghentian proses pencarian yang dilanjutkan dengan proses pemantauan melalui Kantor SAR Medan, khususnya melalui personel SAR Posko Parapat.

Jika dalam pemantauan tersebut ada informasi dari penduduk atau tanda-tanda munculnya jenazah penumpang ke permukaan, penanganan akan segera dilakukan.

"Kalau ada informasi, sampaikan ke posko, nanti akan ditindaklanjuti," ujar Bambang. KM Sinar Bangun tenggelam di kedalaman 429 meter. Hingga saat ini, Basarnas belum memiliki alat untuk mengangkat kapal ke permukaaan di kedalamam tersebut.

Basarnas menilai jika dipaksakan mengangkat jenazah yang sudah terbenam di dasar Danau Toba itu selama 15 hari, termasuk risiko jasad akan hancur saat diangkat.

Karena itu, Basarnas meminta pengertian keluarga korban dan bisa mengikhlaskan kepergian saudara-saudara mereka.

Berdasarkan data terakhir yang dirilis pada acara pertemuan Pemerintah Kabupaten Simalungun, Basarnas, KNKT, dan PT Jasa Rahaja dengan keluarga korban di Balei Harungguan Djabanten Damanik, Pamatang Raya, Minggu (1/7), total jumlah penumpang yang naik KM Sinar Bangun sebanyak 188 orang.

Sebanyak 21 orang, tiga di antaranya juru mudi dan awak kapal selamat, tiga meninggal, dan 164 belum ditemukan.

Suasana lawatan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan ke posko Tim Pencarian KM Sinar Bangun di Pelabuhan Tigaras, Senin (2/7), sempat diwarnai perdebatan dengan pegiat sosial, Ratna Sarumpaet.

Di depan Luhut, Ratna berkeras supaya proses pencarian korban harus diteruskan sampai seluruh jenazah bisa diangkat ke permukaan.

Walau pemerintah mengaku kesulitan karena tidak mempunyai peralatan memadai, dia tetap menyatakan hal itu harus dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap rakyat. Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top