Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kapal Tenggelam - Basarnas Memperpanjang Pencarian Sampai 30 Juni 2018

Pencarian KM Sinar Bangun Dilengkapi Mobil Derek

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk menarik objek yang mungkin tersangkut trawl KMP Sumut I yang tengah mencari KM Sinar Bangun di Danau Toba, kapal pencari dilengkapi mobil derek.

SIMALUNGUN - Satu dari dua unit kapal feri KMP Sumut yang mencari KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, dilengkapi mobil derek. Mobil derek itu dipersiapkan untuk menarik objek yang tersangkut trawl (pukat) KMP Sumut I pada lanjutan pencarian pada hari ke-11, Kamis (28/6).

KMP Sumut I bergerak dari Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun pada pukul 08.00 WIB dan sandar kembali pukul 12.30 WIB memuat mobil derek tersebut. Pencarian mengerahkan alat remotely operation underwater vehicle (ROV) yang mampu menampilkan visual sampai kedalaman 500 meter di bawah air.

Namun hingga tengah hari Kamis, alat tersebut belum bisa menemukan posisi kapal, bahkan di titik deteksi objek dari multibeam scan sonar. Sementara konsentrasi massa dari pihak keluarga penumpang kapal dan pengunjung yang menyaksikan proses pencarian di Pelabuhan Tiga Ras sudah berkurang.

Diperkirakan seratusan orang membentuk kerumunan di pinggiran dermaga, daftar korban, dan tenda-tenda posko. Dari peristiwa kapal tenggelam itu, 18 penumpang selamat, juru mudi (tidak ada dalam daftar) juga selamat, tiga ditemukan tewas, dan sedikitnya sesuai laporan pihak keluarga 164 belum ditemukan.

Sebelumnya, tim gabungan Basarnas menambah peralatan dalam upaya mencari korban dan bangkai kapal yang tenggelam di perairan Danau Toba. "Dua pukat harimau dari Belawan dan Sibolga dimanfaatkan untuk membantu mencari bangkai kapal tersebut," kata Kakansar Medan, Budiawan.

Kedua unit alat itu nantinya diberdayakan menggunakan kapal feri KMP Sumut I dan II di titik temuan objek benda yang terdeteksi scan sonar. Titik itu di arah barat daya berjarak dua kilometer dan 2,5 Km dari Pelabuhan Tiga Ras di kedalaman 490 meter.

Budiawan mengatakan, pencarian pada hari ke-10 tetap pada pola di permukaan dan dalam perairan, udara serta pinggiran pantai. Selain itu juga ada dua unit helikopter Basarnas dan kepolisian yang dikerahkan memantau dari udara, sementara kapal milik PT Japfa disiagakan.

KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin, 18 Juni 2018 kira-kira pukul 17.15 WIB rute Simanindo Kabupaten Samosir-Tiga Ras Simalungun dengan perkiraan mengangkut lebih dari seratus penumpang. Sejumlah barang yang diduga milik penumpang kapal, seperti helm, tas, sandal, sepatu, dan jaket pelampung milik KMP Sumut II telah ditemukan.

Kumpulkan Data

Tim identifikasi dari DVI Polda Sumatera Utara, melanjutkan pengumpulan data korban kapal tenggelam di perairan Danau Toba di Posko Pendataan Polres Simalungun, Kamis. Kabag Ops Polres Simalungun, AKP Hendrik Situmorang di Pelabuhan Tiga Ras mengatakan tim DVI jemput bola ke posko, karena diperkirakan sekitar 30 korban belum dimiliki datanya.

"Sebanyak 164 keluarga sudah memberikan identitas korban berupa KTP, KK, gambar, dan ciri-ciri untuk memudahkan tim mengidentifikasi jika korban ditemukan," kata Hendrik.

Sementara pencarian oleh tim gabungan Basarnas belum menemukan hasil, dua jaring pukat (trawl) yang ditarik ke atas masih kosong.

Basarnas melalui surat pemberitahuan kepada pemangku kepentingan memperpanjang pencarian sampai 30 Juni 2018. Perpanjangan kedua pencarian kapal tenggelam itu diperlukan karena adanya beberapa titik terang dugaan bangkai KM Sinar Bangun.

eko/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top