Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pemulihan Ekonomi

Pencabutan PPKM Bisa Pacu Pertumbuhan hingga 5 Persen

Foto : ISTIMEWA

PERRY WARJIYO Gubernur BI - Kami akan memantau dampak dari mobilitas setelah PPKM, karena konsumsi bisa terus meningkat.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rencana pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun ini akan berdampak positif terhadap perekonomian.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan mobilitas manusia serta aktivitas ekonomi dan keuangan akan meningkat sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk lebih baik, khususnya dari berbagai kegiatan konsumsi dari pemerintah.

Oleh karena itu, BI akan tetap berkoordinasi dan bersinergi dengan pemerintah, melalui kebijakan moneter yang mendukung stabilitas serta kebijakan makroprudensial, kebijakan digitalisasi sistem pembayaran, kebijakan pendalaman pasar, serta kebijakan ekonomi dan keuangan inklusif untuk mendukung pertumbuhan.

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan berada pada titik tengah kisaran 4,5 persen sampai 5,3 persen, yakni tepatnya pada level 4,9 persen. Namun dengan pencabutan PPKM, Perry optimistis pertumbuhan ekonomi akan mencapai level 5 persen pada akhir tahun ini.

"Kami akan memantau dampak dari mobilitas setelah PPKM, karena konsumsi bisa terus meningkat," kata Perry.

Pertumbuhan ekonomi domestik tetap baik. Permintaan domestik tetap berdaya tahan dipengaruhi oleh daya beli masyarakat dan tingkat keyakinan pelaku ekonomi yang tetap terjaga.

Perkembangan itu tecermin pada berbagai indikator November 2022 dan hasil survei BI terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur.

Dia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2023 tetap kuat meskipun sedikit melambat sejalan dengan perlambatan ekonomi global ke titik tengah kisaran 4,5 persen sampai 5,3 persen.

Dorong Daya Beli

Direktur Celios, Bhima Yudisthira, yang diminta pendapatnya mengatakan pencabutan PPKM harus didukung, tetapi di saat yang bersamaan daya beli masyarakat juga harus didorong.

Saat ekonomi sudah mulai normal, masyarakat ingin belanja lebih banyak, tapi soal inflasi dan lapangan kerja jadi persoalan pascapandemi. "Sebaiknya pemerintah juga berikan lebih banyak insentif bagi industri manufaktur agar lapangan kerja makin banyak terbuka," kata Bhima.

Kalau kombinasi antara pelonggaran mobilitas digabung dengan perbaikan daya beli, imbasnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa naik di atas 4,8 persen.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top