Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penataan Waterfront Labuan Bajo Rampung

Foto : Istimewa

Waterfront sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DPSP) di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP), pemerintah terus membangun infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjadi salah satu destinasi wisata premium.

Waterfront merupakan salah satu dari program penataan KSPN Labuan Bajo yang rampung dibangun, siap digunakan dan telah dilengkapi dengan fasilitas kelas dunia dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan.

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina menjelaskan pada 8 Februari lalu, pembangunan dan penataan Waterfront telah 100% selesai dan saat ini pihaknya bersama dengan kementerian dan lembaga terkait tengah mempersiapkan beberapa aktivasi untuk mengisi ruang publik yang telah dibangun tersebut.

"Saat ini kita sudah masuk dalam tahap menggabungkan aktivasi program dan infrastruktur, sehingga ruang publik ini bisa memberi manfaat langsung ke masyarakat dan bisa menjadi atraksi landmark wajib Labuan Bajo," kata Shana dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/2).

Dia juga melanjutkan semua pihak dapat menggunakan ruang publik tersebut selama mengikuti peraturan dan memberi dampak positif kepada masyarakat setempat.

"Waterfront adalah ruang publik, jadi siapa pun boleh menggunakan area Waterfront untuk aktivitas, baik itu aktivitas dari komunitas dan bisa diisi oleh event-event selama mendapat izin dari pihak pengelola Waterfront, menjaga kebersihan, dan menjaga segala fasilitas yang dibangun tersebut," tambahnya.

Sebagai bangunan yang didesain sebagai ruang publik, Shana mengatakan BPOLBF bersama kementerian dan lembaga terkait berupaya untuk selalu melibatkan masyarakat lokal dan menduniakan salah satu bangunan ikonik Labuan Bajo ini.

Shana menceritakan sejak awal proses pembangunan Waterfront selalu melibatkan masyarakat. Dimana ketika Waterfront pertama kali didesain, masyarakat setempat turut diikutsertakan sehingga muncullah desain seperti yang saat ini sudah jadi dan bagian dari aspirasi mereka.

Selain itu, Dirut BPOLBF juga menegaskan kawasan yang dibangun untuk kebangkitan ekonomi masyarakat adalah bangunan yang dibangun untuk masyarakat dan digunakan untuk masyarakat.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut, mengapresiasi pemerintah pusat yang telah membangun infrastruktur di Labuan bajo, salah satunya Waterfront. Dia berharap waterfront segera diserahkan kepada Pemkab Manggarai Barat untuk selanjutnya dikelelola dengan melibatkan masyarakat lokal.

Pius juga mengajak semua pihak termasuk BPOLBF dan semua stakeholder untuk bergandengan tangan menyambut G20 serta memanfaatkan moment G20 ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top