Penantian Lima Tahun untuk Album Baru

Selama lima tahun penantian, akhirnya band Fusion Stuff merilis album keduanya yang bertajuk "Playground", baru-baru ini. Band beraliran jazz yang digawangi oleh Krishna Siregar (keyboard), Kadek Rihardika (gitar), Franky Sadikin (bass), Damez Nababan (alto sax), dan Jeanne Phialsa (drum) ini dengan apik mengemas tujuh lagu instrumental di dalam album terbaru mereka.

"Karakter lagunya di album ini pastinya kita buat berbeda dengan album kita sebelumnya. Kalau yang ini kita buat lebih mudah dicerna semua kalangan," ujar Krishna, di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Lewat album keduanya ini, band yang berdiri sejak 11 Mei 2012 itu memadukan beberapa unsur jazz, ada nuansa fusion, pop, rock, dalam frame jazz yang cukup kental. Mereka pun juga mengusung single bernuansa ala etnik jazz berjudul 'Bali Dancing Boy'. "Meski ada kata Bali, kita sama sekali tidak memasukkan unsur instrumen apapun yang bersifat balinesse, tapi kami mengaplikasikan keriangan bocah-bocah Bali ke dalam komposisi musik fusion yang kami buat," tutur Krishna.

Soal judul album mereka, Krishna mengatakan 'Playground' memiliki makna yang mendalam dan sarat emosional. Karena dalam setiap komposisi yang dihadirkan melibatkan sosok-sosok yang amat dicintainya. "Itu kan taman bermain artinya. Taman bermain juga berarti surga. Saya memang belum pernah ke surga, tapi saya meyakini apa yang indah-indah pasti laksana surga. Dan bagi saya, menghadirkan komposisi musik dalam 'Playground' tak ubahnya seperti taman yang indah, yang saya ibaratkan seperti surga. Tempat anak saya bermain di sana," ungkapnya.

Fusion Stuff berharap album mereka bisa diterima oleh semua kalangan, bukan hanya penikmat jazz, atau pendengar musik dewasa saja, namun juga para remaja agar musik jazz semakin diminati pada generasi muda. Terlebih lagi, Fussion Stuff ingin memberikan warna tersendiri bagi ranah musik jazz di Tanah Air. yzd/S-1