Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Monitor Kesehatan - Masih Banyak Pekerjaan Rumah

Penanganan TBC dan Mental Depok Dikaji

Foto : ANTARA/Dhoni Setiawan

Ilustrasi - Sejumlah pasien penderita Tuberkulosis (TB) antre saat akan menjalani pemeriksaan rutin di Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (13/4).

A   A   A   Pengaturan Font

Masih terdapat beberapa hal yang dapat ditingkatkan agar dimasukkan dalam kebijakan pemerintah daerah.

DEPOK - Tren tuberculosis (TBC) di Depok meningkat sejak 2020 sampai Oktober 2022. Maka dari itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyusun kajian rekomendasi kebijakan penanganan tuberkulosis dan layanan kesehatan mental di Kota Depok.

"Ten tuberkulosis mengalami peningkatan sejak tahun 2020 sampai Oktober 2022," ujar Wakil Kepala Departemen Sosial Masyarakat BEM UI 2023, Difa Alya Husna, yang dipantau Jumat (28/4).

"Temuan kami menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 justru membuat kasus tuberkulosis meningkat. Meskipun mobilitas masyarakat berkurang, kontak serumah menjadi faktor penularan utama penyebaran tuberkulosis. Hal ini diperparah dengan sulitnya masyarakat membedakan gejala tuberkulosis dan Covid-19," ujar Difa.

Difa menuturkan rekomendasi kebijakan itu sebagai kado untuk hari ulang tahun 24 Kota Depok pada tanggal 27 April. Menurut dia, ada beberapa tantangan dalam pemberantasan tuberkulosis. Salah satunya, kasus tak dilaporkan. Kemudian, kurangnya kepatuhan minum obat, pelibatan multisektor yang belum optimal, dan stigma negatif bagi pasien tuberkulosis.

Sementara itu, tinjauan BEM UI terhadap layanan kesehatan mental Kota Depok juga menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Difa menyatakan target capaian pelayanan orang dengan gangguan jiwa tidak pernah tercapai sejak tahun 2020.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top