Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesejahteraan Masyarakat | Metodologi Pemerintah Tangani "Stunting" Dipertanyakan

Penanganan "Stunting" Dianggap Belum Komperehensif

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah perlu mengintegrasikan data antara daerah dan pusat sebagai kunci menurunkan prevalensi stunting secara holistik dan tepat sasaran.

JAKARTA - Pemerintah dinilai belum sungguh-sungguh menangani masalah stunting secara komprehensif. Sebab, intervensi stunting harus dilakukan per kasus, yakni by name by address, bukan berdasarkan angka.

DPR RI menanyakan metodologi pemerintah menangani masalah gizi buruk. Sebagaimana yang diklaim pemerintah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen pada 2022 dari angka sebelumnya 37 persen.

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI di Gedung DPR RI, Senayan, pekan lalu, menyatakan metodologi yang digunakan pemerintah tidak tepat karena angka stunting yang diperoleh melalui data sampling. Bukan pengukuran secara langsung kepada bayi balita, sebagaimana yang biasa dilakukan selama ini di posyandu.

Dia menambahkan pengukuran secara langsung tersebut penting untuk mengetahui perkembangan anak stunting yang sudah dilakukan intervensi.

"Kemudian yang kedua, diksi penggunaan kata penurunan, kita memahami yang diturunkan itu orang sudah mengalami stunting bayi balita dengan intervensi turun begitu. Tetapi, yang mereka klaim remaja putri dikasih tablet tambah darah, ibu hamil dikasih tablet tambah darah. Kemudian, itu dihitung sebagai sampling yang bisa diklaim sebagai penurunan stunting. Itu kan sudah misleading gitu yah, sudah cacat berpikir," jelas Netty dikutip dari laman resmi DPR RI, Senin (2/10).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top