Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penanaman Pohon dan Pembangunan Kebun Raya Bambu di Magetan untuk Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan

Foto : Istimewa

Wamen LHK, Alue Dohong saat menanam pohon, didampingi Dirjen PPKL, KLHK, Sigit Reliantoro.

A   A   A   Pengaturan Font

Pilar kedua yaitu ekonomi, yang diketahui bersama tanaman bambu tidak diragukan lagi dapat dimanfaatkan dan diproduksi menjadi berbagai macam produk. Pilar ketiga tentang ekologis, bahwa tanaman bambu bisa tumbuh dengan mudah di mana saja dan bambu bisa jadi solusi atas adanya ancaman lingkungan dan dampak perubahan iklim.

Menurut studi Nature, bambu bisa menyerap 17 ton emisi karbon per hektare per tahun, serta dapat memproduksi oksigen 35% lebih banyak dibandingkan dengan pohon dengan luasan yang sama. Hal ini dikarenakan, dengan tumbuhan dalam rumpun, bambu bisa mengisi lahan lebih banyak dibandingkan dengan pohon.

Bambu selain menghasilkan oksigen, juga bermanfaat untuk konservasi air. Satu rumpun bambu betung usia lima tahun dengan jumlah 20 batang dapat mengkonservasi air mencapai 391,22 ribu liter air per hektare atau setara dengan 11 unit truk air berukuran 36.000 liter.

Tak hanya pemerintah daerah, gerakan penanaman pohon didukung oleh dunia usaha, khususnya SKK Migas yang mengkoordinasikan perusahaan Migas antara lain Husky CNOOC Madura Ltd; SAKA Indonesia Pangkah Ltd.; Exxon Mobil Cepu Ltd.; MEDCO E&P Indonesia; PT Pertamina (Persero), Petronas; dan Kangean Energy Indonesia, yang membantu Kabupaten Magetan untuk mewujudkan gagasan untuk memiliki Kebun Raya Bambu pertama di Indonesia.

Perwakilan dari SKK Migas, Febrian Insani, menyatakan penanaman di Kebun Raya Bambu Magetan merupakan bagian dari komitmen di sisi hulu migas di dalam program penanaman pohon sebagaimana diamanatkan Presiden Joko Widodo.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top