Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemurnian Air Arsenik dengan Bahan Limbah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pasir dan karang, hingga limbah bahan bangunan bisa menjadi penyerap yang sangat efisien untuk proses pemurnian air dari arsenik.

Para ilmuwan dari Tomsk Polytechnic University, Rusia, telah mengungkapkan sebuah teknologi pemurnian arsenik dari biota laut hingga limbah. Meski masih dalam sekala percobaan, namun penemuan ini disinyalir akan bermanfaat di kemudian hari.

Dalam ujicoba yang dilakukan, mereka berhasil memurnikan setidaknya 3,6 m3 air dengan bantuan 200 gram sorben dari bahan baku yang tersedia, biaya, tentunya sedikit lebih murah.

"Ini mungkin pasir Vietnam, karang, di wilayah kami, orang dapat menggunakan pasir, limbah dari produksi batu bata, beton aerasi," kata Mikhail Khaskelberg, seorang insinyur yang terlibat dalam riset ini.

Untuk percobaan di laboratorium mereka menggunakan solusi di mana konsentrasi arsenik dibuat hingga 50 kali lebih tinggi dari standar yang ditetapkan oleh World Health Organization.

Arsenik dalam air minum merupakan masalah besar bagi banyak negara di seluruh dunia: India, Cina, AS, Argentina, Chili, Polandia, Hongaria, dan lainnya. Di Rusia, daerah yang mengandung arsenik adalah Trans-Baikal, Khabarovsk, Perm, Stavropol, Magadan, Penza, Dagestan, Tuva.

Teknologi ini memungkinkan setiap negara menemukan bahan yang paling murah untuk memproduksi sorben.

"Ya, para ilmuwan di berbagai negara sedang mempelajari karang dan pasir yang sama dengan penyerap. Tetapi kami berhasil membuat bahan-bahan sederhana ini bekerja sangat efektif, menggunakan proses yang sederhana dan murah dalam hal produksi masa depan," kata Mikhail Khaskelberg.

Dengan demikian, para ilmuwan menggunakan adsorpsi kimia yang mengakibatkan deposisi kontaminan di permukaan sorben. Laboratorium menggunakan adsorpsi elektrokinetik, di mana ion logam berat bermuatan positif tertarik ke permukaan sorben bermuatan negatif.

"Teknologi ini dapat digunakan untuk pemurnian air sumur pribadi dan air limbah industri," kata ilmuwan. "Menurut perhitungan kami, satu gelas sorben harus cukup untuk setidaknya 60-90 hari, dan jika ada banyak arsenik dalam air," tambah Khaskelberg.

Masih menurut Khaskelberg untuk selanjutnya, sorben kami dapat diregenerasi setidaknya 10 kali. "Selain itu, jika Bayer sorben Bayoxide® E 33 terkemuka di pasaran berharga sekitar $ 27 per kg, teknologi kami dapat melakukan penyerap dengan biaya hanya $ 4-5 per kg," kata Khaskelberg

Para ilmuwan telah mengajukan untuk mematenkan teknologi ini. Mereka juga mencari investor Rusia dan asing untuk memperkenalkan perkembangan mereka. nik/berbagai sumber/E-6

Komentar

Komentar
()

Top