Pemulihan Ekonomi Asia Semakin Kabur Seiring Lemahnya Permintaan di Tiongkok
Ilustrasi.
Sebuah survei yang dirilis pada Senin (3/10) menunjukkan output sebagian besar pabrik Asia dilaporkan melemah pada September seiring menurunnya permintaan di Tiongkok, menambah tekanan padai biaya yang terus melonjak dan mengaburkan prospek pemulihan ekonomi Asia.
Mengutip Reuters, aktivitas manufaktur di Taiwan dan Malaysia telah menyusut. Sementara Jepang dan Vietnam melaporkan aktivitas manufaktur di kedua negara semakin melambat pada September dibandingkan dengan Agustus, karena kenaikan biaya bahan baku dan prospek global yang semakin gelap membebani sentimen perusahaan.
"Kami melihat kondisi ekonomi memburuk di Tiongkok, Amerika Serikat dan Eropa. Itu pasti membebani aktivitas manufaktur Asia," kata Toru Nishihama, kepala ekonom di Dai-ichi Life Research Institute di Tokyo.
"Sementara gangguan pasokan mungkin telah berjalan, Asia sekarang menderita karena permintaan global yang merosot" lanjutnya.
Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) au Jibun Bank Japan merosot ke 50,8 pada September dari 51,5 pada bulan sebelumnya, hal ini sekaligus menjadi tingkat pertumbuhan terlemah sejak Januari tahun lalu.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya