Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemudik Melahirkan di Perjalanan KA Kertajaya

Foto : KORAN JAKARTA/HENRI PELUPESSY

Jalani Perawatan I Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop Semarang, Suprapto (kanan) dan Jamil, suami Nuzulul, beserta bayinya seusai menjalani proses perawatan persalinan di RS Panti Wilasa Dr Cipto Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, kemarin.

A   A   A   Pengaturan Font

Suasana perjalanan Kereta Api (KA) Kertajaya Lebaran relasi Pasar Senen- Surabaya Pasar Turi tampak biasa saja sejak keberangkatan dari Pasar Senen, Jakarta, Minggu (17/6). Namun, suasana berubah tegang saat penumpang KA, Jamil (32 tahun), melapor ke kondektur bahwa istrinya Nuzulul Hikmah (23 tahun) merasakan sakit kontraksi kehamilannya saat berada di Stasiun Kaliwungu, Kabupaten Kendal.

Dengan sigap, sang kondektur mengumumkan kepada penumpang lain apakah ada tenaga kesehatan. "Untunglah di dalam KA tersebut ada tenaga kesehatan, yakni bidan yang bisa membantu persalinan," kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto, di Semarang, Minggu (17/6).

Petugas dari PT KAI pun langsung membantu proses kelahiran bayi tersebut. Proses kelahiran dilakukan dengan peralatan seadanya, tempat duduk penumpang langsung disulap sebagai ruangan melahirkan dan hanya ditutupi secarik kain. Tak berselang lama, Nuzulul Hikmah berhasil melahirkan bayi perempuan dengan normal sekitar pukul 15.20 WIB.

KA 7028 Kertajaya Lebaran relasi Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi tersebut menjadi saksi kelahiran putri kedua pasangan Jamil dan Nuzulul, warga Dusun Makalah, Desa Komis, Kecamatan Kedundung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Persalinan berjalan selamat, baik ibu dan bayinya sehat dengan berat bayi 2,5 kilogram.

"Sampai di Stasiun Tawang, keduanya langsung dievakuasi ke RS Panti Wilasa Dr Cipto Semarang untuk menjalani perawatan," kata Suprapto.

Suprapto menyempatkan diri menjenguk pasangan bahagia tersebut. Rencananya, pihak PT KAI Daop 4 Semarang akan membantu perjalanan selanjutnya keluarga tersebut ke Surabaya. "Setelah memungkinkan, katanya, mau lanjut mudik ke Madura," lata dia.

Jamil mengaku senang dengam kalahiran putri keduanya. Pihaknya mengaku berterima kasih dengan kesigapan crew dari PT KAI yang langsung memberikan bantuan kepada istri tercintanya. "Saya berterima kasih. Rencananya bayi akan kami beri nama Faridatul Jamilah," katanya.

Nuzulul beserta suami dan bayinya sudah dapat melanjutkan perjalanan ke Surabaya, Senin (18/6), menggunakan KA Argo Anggrek pukul 15.00 WIB. "Keberangkatan nanti jam tiga sore ini menuju Surabaya. Kami sudah sediakan tiket gratis untuk mereka," kata dia.

Suprapto mengatakan Jamil yang akan melanjutkan perjalanan ke Surabaya, sedangkan biaya perawatan ibu dan bayinya tersebut ditanggung oleh Direktur Utama (Dirut) PT KAI (Persero), Edi Sukmono. "Bayi tersebut selanjutnya diberi nama Faridatul Jamilah. Dia merupakan anak kedua dari pasangan Jamil dan Nuzulul Hikmah," katanya.

Pihaknya mengimbau seluruh penumpang, khususnya ibu hamil yang menumpang KA jarak jauh, agar mematuhi aturan mengenai ketentuan perjalanan bagi ibu hamil. Ibu hamil yang boleh naik KA jarak jauh adalah dengan usia kehamilan 14 hingga 28 minggu.

Bila di luar usia kehamilan 14 hingga 28 minggu, wajib membawa surat keterangan dari dokter kandungan atau bidan yang menyatakan usia kehamilan pada saat pemeriksaan, kandungan dalam keadaan sehat, tidak ada kelainan dalam kandungan, dan wajib didampingi oleh minimal satu orang pendamping dewasa saat naik KA jarak jauh.

"Dalam kejadian ini, yang bersangkutan sudah didampingi oleh suaminya," kata dia.

henri pelupessy/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top