Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pemanasan Global

Pemprov Upayakan Jakarta Tidak Tenggelam

Foto : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Warga berjalan di atas jembatan kayu di perkampungan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (31/7). Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memperkirakan wilayah Jakarta bagian Utara akan tenggelam akibat faktor perubahan iklim, eksploitasi air tanah hingga kenaikan permukaan laut karena pencairan lapisan es akibat pemanasan global.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengakui bahwa permukaan tanah Jakarta memang sangat rendah dan setiap tahunnya mengalami penurunan. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta terus mengupayakan agar Ibu Kota tidak tenggelam seiring dengan ancaman naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim dan pemanasan global.
"Muka tanah di Jakarta memang tiap tahun ada penurunan, namun tidak berarti 10 tahun kemudian Jakarta terendam. Kami tetap mengupayakan, DKI dengan berbagai cara agar Jakarta tidak tenggelam," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (31/7).
Riza Patria mengatakan penyebab perubahan iklim dan pemanasan global yang membuat permukaan laut sering meluap memang menyebabkan terjadinya rob di wilayah Jakarta, namun bukan berarti akan menenggelamkan Ibu Kota.
"Mudah-mudahan ini dapat mengurangi (penurunan) muka air tanah yang ada. Saya kira tidak seperti yang disampaikan demikian, 10 tahun kemudian Jakarta tenggelam," tuturnya.
Menurut Riza, pihaknya akan melakukan berbagai cara yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk mengantisipasi bencana tersebut. Salah satunya, mendorong masyarakat dari menggunakan air tanah, menjadi air perpipaan yang dikelola BUMD DKI, PAM Jaya.
"Jadi pipanisasi ditingkatkan dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR agar penyaluran air bersih tidak lagi diambil dari pompa masing-masing di rumah. Ke depan diharapkan menggunakan air semuanya melalui PAM," jelasnya.
Kendati begitu, Riza menambahkan pihaknya terus berkomitmen menata infrastruktur di wilayah Jakarta Utara, sehingga air rob atau air pasang tak lagi menerjang pesisir. Terutama wilayah Penjaringan kerap diterjang air rob, bahkan butuh beberapa hari agar air menyusut dari permukiman warga.
"Jadi, agar rob di Jakarta Utara bisa diatasi dengan baik, Insya Allah Jakarta 10 tahun lagi tidak tenggelam," pungkasnya.

Pidato Biden
Seperti diketahui, bahaya pemanasan global menjadi isu utama pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Kantor Direktur Intelijen Nasional, Selasa (27/7). Dalam pidatonya tersebut, dia mengingatkan kembali mengenai perubahan iklim dan pemanasan global yang bisa saja mengubah doktrin strategis nasional.
Biden menambahkan, dinas intelijen akan menjadi elemen penting bagi kekuatan AS saat menghadapi tantangan baru dan ancaman hibrida.
Menurut mantan Wakil Presiden AS era kepemimpinan Barack Obama tersebut, dampak pemanasan global bisa mencairkan es di kutub dan menaikkan permukaan air laut. "Jika pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi (sekitar 0,7 meter), Anda akan melihat jutaan orang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur," kata Biden.
Selain itu, dia juga menyebutkan prediksi tenggelamnya Ibu Kota Indonesia, Jakarta, yang tenggelam 10 tahun lagi akibat naiknya permukaan air laut.
"Apa yang terjadi di Indonesia jika perkiraannya benar bahwa dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena akan tenggelam? Itu penting. Ini adalah pertanyaan strategis sekaligus pertanyaan lingkungan," pungkas Biden. jon/S-2

Baca Juga :
Pemanasan Global

Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top