Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemprov Jatim Pacu Investasi Asing untuk Imbangi Tren PHK

Foto : Koran Jakarta / Selocahyo

Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono (kiri), mengatakan, angka pengangguran Jatim yang berada di bawah rata-rata nasional menunjukkan penyerapan tenaga kerja lebih besar dari jumlah pekerja yang terkena PHK.

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, pada Kamis (22/8), mengatakan, Pemprov Jatim tengah memacu investasi di sektor industri untuk mengimbangi fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang muncul di sejumlah wilayah. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, jumlah korban PHK dari berbagai provinsi telah mencapai 42.863 orang per akhir Juli 2024.

"Betul ada beberapa industri dengan otomatisasi dan persaingan usaha menyebabkan PHK, tetapi kita mengimbanginya dengan meningkatkan jumlag investasi, pembangunan industri-industri."

"Yang kita lakukan sekarang adalah menghitung bagaimana investasi asing masuk dalam bentuk pabrik, industri dan sebagainya. Sehingga bisa dihitung dari setiap trilun bisa menghasilkan ribuan (tenaga kerja), jadi sebetulnya berimbang," ujarnya usai membuka Festival Industri Hijau Jawa Timur 2024 dengan tema Green Industry, di Surabaya.

Adhy menjelaskan, hal itu dibuktikan dari angka pengangguran di Jatim yang masih di bawah rata-rata nasional.

"Secara umum angka pengangguran kita tetap di bawah rata-rata nasional. Itu menunjukkan penyerapan tenaga kerja kita lebih banyak dari pada yang keluar (PHK)," terangnya.

Menurutnya, penyerapan tenaga kerja didominasi pada industri UMKM dan jumlah IKM (Industri Kecil Menengah) telah bertambah melalui berbagai upaya yang telah dilakukan.

"Tapi memang industri-industri seperti perkayuan, sepatu, tekstil, masih sulit ekspor karena persaingan dengan negara lain," ungkapnya.

Industri hijau

Untuk mendorong ekspor Adhy, Pemprov Jatim tengah fokus mendukung ekosistem industri hijau, dan jumlah industri yang telah memenuhi standar terus berkembang.

"Dengan banyaknya industri kita harus menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Sehingga industri harus memenuhi standar agar disebut industri hijau, bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian untuk sertifikasi.".

"Di Jawa Timur sudah mulai, hari bertambah 15 industri, dan yang sudah sesuai standar industri hijau ada 300 industri besar. Ini akan terus bertambah," tutupnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top