Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Usaha Rakyat

Pemprov Didorong Intensifkan Pelatihan Kerja

Foto : ANTARA/HO-DPRD Provinsi DKI Jakarta

Anggota DPRD DKI Jakarta Periode 2024-2029 Pandapotan Sinaga.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemprov Jakarta diminta mengintensifkan pelatihan keterampilan kerja untuk menekan angka pengangguran. Ini bisa dilakukan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi serta Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Jakarta.

"Pengintensifan keterampilan diperlukan terutama saat iklim usaha dalam kondisi lesu," tandas anggota DPRD Jakarta, Pandapotan Sinaga, Jumat (20/9). Sadaran terutama untuk warga Jakarta lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dengan begitu, mereka mempunyai bekal keterampilan sebagai bekal terjun ke dunia kerja secara profesional.

Pelatihan bisa berupa berwirausaha. Pada saat nanti menjadi Daerah Khusus Jakarta, mampu menampung angkatan kerja. Menurutnya, salah satu kekuatan Jakarta, sampai saat ini masih menjadi pusat industri. Selain itu, juga ditopang UMKM dan industri tekstil yang juga difasilitasi untuk ekspor.

Pandapotan pun berharap kepada Gubernur Jakarta terpilih agar dapat bekerja sama dengan anggota legislatif. Ini terutama dalam optimalisasi program-program peningkatan keterampilan. "Dalam komunikasi dengan gubernur terpilih, maka pengangguran bisa ditekan," kata Pandapotan.

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) Jakarta pada awal Agustus lalu menyatakan bersama pemangku kepentingan focus membuka pelatihan kerja bidang yang lebih khusus seperti pelatihan las atau berkaitan dengan tenaga industri.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jakarta juga meningkatkan produktivitas kerja bagi para pekerja untuk menghasilkan lebih banyak produk. Adapun kapasitas pelatihan kerja tahun 2024 di Pusat Pelatihan Kerja Jakarta Timur sebanyak 1.200 orang, Jakarta Selatan (960), Jakarta Barat (1.140), Jakarta Pusat (1.260) dan Jakarta Utara (1.330).

Lalu kapasitas di Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri sebanyak 1.800 orang. Sedangkan Pusat Pelatihan Kerja Khusus Pengembangan Las 392 orang.

Terkait UMKM

Sementara itu, anggota DPRD Jakarta lainnya, Suhud Alynudin, mengharapkan Pemprov Jakarta memperbanyak lokasi sementara bagi pelaku UMKM di sekitar perkantoran, termasuk sekitar Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Dengan begitu, kata dia, pasar para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya binaan Jakpreneur semakin luas. Lokasi sementara juga bisa menarik minat para karyawan. Ini juga menjadi peluang gedung-gedung sepanjang Jalan Sudirman. "Sediakan saja ruang untuk UMKM, akan banyak karyawan belanja," ujar Suhud.

Suhud berpendapat pemberdayaan UMKM Jakarta perlu ditingkatkan demi menumbuhkan perekonomian local. Juga masyarakat dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap peluang kerja. Maka, dia mengimbau Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah meningkatkan pelatihan bagi para pelaku UMKM.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top