Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
suara daerah

Pemkot Salatiga Terus Memberdayakan UMKM

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Salatiga dengan luas wilayah sekitar 56,78 km² ini terletak pada jalur Jawa Tengah (Jateng), yang menghubungkan Kota Semarang dan Surakarta. Dengan ketinggan 450-800 meter dari permukaan laut dan berhawa sejuk serta dikelilingi oleh keindahan alam berupa gunung (Merbabu, Telomoyo, dan Gajah Mungkur).

Sejak zaman Belanda, Kota Salatiga sudah digunakan sebagai daerah peristirahatan karena memang Salatiga berhawa sejuk, sehingga banyak bangunan kuno peninggalan Belanda terdapat di Salatiga dan sampai sekarang masih berdiri kokoh. Untuk melestarikan bangunan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga memanfaatkannya sebagai gedung perkantoran (kantor wali kota), rumah dinas CPM, dan lain-lain.

Di kota ini banyak makanan khasnya, antara lain enting-enting gepuk, abon sapi, dan masih banyak lagi. Pada sore hari, di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman terdapat wedang ronde khas Salatiga yang dapat menghangatkan badan sekaligus bisa menghilangkan masuk angin. Demikian juga bila akan ke Semarang dari arah Salatiga, di sepanjang Jalan Fatmawati (Blotongan) banyak terdapat rumah makan yang menyediakan menu khas sate kambing.

Untuk itulah, Pemkot Salatiga terus mengembangkan dan membina usaha mikro kecil menengah (UMKM). Yang disasar, tidak hanya binaan Dinas UMKM Kota Salatiga saja, namun juga UMKM lain yang belum terakses dengan baik.

Demikian juga dengan program unggulan bantuan bagi RW atau program Gugur Gunung Nyengkuyung Mbangun Rukun Warga (Guyub RW). Program ini untuk membantu pembangunan di tingkat RW agar warga di lingkungan RW berperan aktif dalam menentukan prioritas pembangunan.

Untuk mengetahui lebih lanjut komitmen Pemkot Salatiga memberdayakan sektor UMKM dan mewujudkan Salatiga baru, wartawan Koran Jakarta, Henri Pelupessy, berkesempatan mewawancarai Wali Kota Salatiga, Yulianto, di Salatiga, beberapa waktu lalu. Berikut petikan wawancaranya.

Pemkot Salatiga berkomitmen membangun Salatiga baru, bisa Anda jabarkan?

Saya telah menetapkan beberapa prioritas pembangunan pada tahun 2019, di antaranya penataan saluran sepanjang Jalan Kartini di sisi kanan jalan, penyelesaian GOR Indoor Kridanggo, pembangunan fly over atau underpass di perempatan Bendosari, relokasi Kantor Dinas PUPR dan Dinas PKP dari Jl Ahmad Yani.

Relokasi kios pedagang buah untuk dibangun taman, detail engineering design (DED) Penataan Jalan Jenderal Sudirman, masterplan kompleks perkantoran, pembangunan stadion mini di empat kecamatan, pembangunan taman kota di empat kecamatan, dan penataan pasar tradisional.

Bagaimana dengan bantuan bagi RW atau program Guyub RW?

Bantuan bagi RW atau program gugur gunung nyengkuyung mbangun rukun warga (Guyub RW) dapat dilaksanakan di tahun perubahan 2018. Saya minta bantuan RW sebesar 50.000.000 rupiah per tahun dapat mendorong peran serta aktif dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan di lingkungan RW.

Melalui stimulan dana hibah sebagai upaya mendukung visi Kota Salatiga, hati beriman yang sejahtera mandiri dan bermartabat dan menciptakan kontribusi peran lembaga kemasyarakatan RT dan RW dalam meningkatkan percepatan dan pemerataan pembangunan. Filosofisnya adalah untuk membantu pembangunan di tingkat RW.

Dengan begitu warga di lingkungan RW tersebut dapat berperan aktif dalam menentukan prioritas pembangunan. Selain itu dapat membantu mempercepat pembangunan dan utamanya menurunkan angka kemiskinan.

Apa maksud dan tujuan dari program tersebut?

Maksud dari program Guyub RW untuk meningkatkan peran serta masyarakat secara langsung. Dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, bahkan pertanggungjawaban pengoperasionalan pembangunan yang ada di lingkungannya. Dari sini, warga merasa memiliki hasil pembangunan yang dilaksanakan. Program ini demi peningkatan peran serta masyarakat secara langsung.

Apa yang diharapkan dari program Guyub RW tersebut?

Harapan kami, dalam pelaksanaan program itu, warga di lingkungan RW dapat berperan aktif. Jika program ini dilaksanakan dengan baik maka dapat meningkatkan peran warga dan keterlibatan masyarakat secara langsung dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan di lingkungannya serta memelihara hasil dan fungsinya.

Kota Salatiga dikenal berkomitmen terhadap pengembangan UMKM?

Pengembangan UMKM terus ditingkatkan, salah satu upaya yang dilakukan dengan Festival UMKM Kota Salatiga. Kegiatan tersebut sangat strategis karena menjadi media promosi produk UMKM dan media silaturahim antar-UMKM. Untuk pelaksanaan tahun depan dengan memperluas peserta UMKM, tidak hanya UMKM yang sudah menjadi binaan dinas saja, tapi UMKM lain yang jumlahnya sangat banyak dan belum terakses kegiatan seperti ini harus digandeng.

Langkah strategis apa untuk mengembangkan UMKM?

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Salatiga memperhatikan pelaku UMKM di luar binaan dinas. Para pelaku UMKM diminta dan didorong untuk gigih dalam berusaha, terus meningkatkan kemampuan agar lebih mandiri dan sukses. Selanjutnya bisa menjadi UMKM yang maju dan terkenal, seperti Singkong Keju D9 yang sudah terkenal sampai negara lain.

N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top