Pemkab Pasaman Barat Salurkan Pupuk Bersubsidi Sebanyak 17.122 Ton
Salah satu tanaman jagung warga Pasaman Barat di Kecamatan Pasaman. Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman yang memperoleh pupuk bersubsidi pada 2024.
Foto: Antara/Altas MaulanaSIMPANG EMPAT - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat telah menyalurkan 17.122 ton pupuk bersubsidi urea dan phonska kepada kelompok tani di daerah itu pada semester I 2024.
Ia merinci untuk urea telah tersalurkan sebanyak 9.148 ton dan phonska sebesar 7.974 ton. Total tersalurkan sebanyak 17.122 ton dari alokasi 38.200 ton.
"Kita optimis penyaluran pupuk bersubsidi dapat tercapai hingga akhir tahun. Kami minta kelompok tani segera meminta kepada dinas agar segera disalurkan," harapnya.
Menurut dia, Pasaman Barat pada 2024 ini memperoleh alokasi pupuk bersubsidi tertinggi di Sumbar dari sebelumnya hanya 20.156 ton.
"Kami bersyukur ada penambahan alokasi pada 2024 ini. Pupuk bersubsidi itu terdiri dari urea dan phonska," katanya.
Ia menyebutkan sebelumnya 2023 Pasaman Barat memperoleh pupuk bersubsidi urea sebanyak 11.383 ton dan phonska sebanyak 8.773 ton.
"Terjadi penambahan untuk urea sebanyak 8.064 ton dan phonska bertambah 9,98 ton," katanya.
Ia menjelaskan alokasi pupuk itu akan disalurkan ke 31.855 petani yang ada tersebar di 11 kecamatan.
"Pupuk bersubsidi itu tentu akan diberikan kepada kelompok tani yang mengusulkan melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang sudah masuk ke aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan)," katanya.
Berdasarkan alokasi yang diperoleh itu masih kurang dari usulan yang diberikan oleh petani. Namun masih mencukupi dan juga mengarahkan petani menggunakan pupuk organik, karena didukung oleh pakan ternak dan lainnya.
"Saat ini ada enam kelompok yang memproduksi pupuk organik di bawah binaan dinas. Ke depannya akan kami dorong kelompok untuk memproduksi pupuk organik," ujarnya.
Ia menilai penggunaan pupuk organik sebenarnya sangat baik bagi tanaman dan tanah. Sebab, menggunakan pupuk organik bisa mengurangi krisis tanah dan menjaga kesuburan tanah lebih lama.
Pihaknya juga terus meningkatkan sarana prasarana pertanian, seperti rehab jaringan irigasi tersier (RJIT), pembangunan jalan usaha tani, bantuan alat mesin pertanian.
Masyarakat di Pasaman Barat saat ini banyak menanam jagung, kentang, ubi jalar dan talas.
- Baca Juga: Uang Beredar Tumbuh Melambat pada Oktober 2024
- Baca Juga: BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
"Adapun sentra tanaman pangan banyak berada di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman, Kinali dan Gunung Tuleh," ujarnya.
Redaktur: -
Penulis: Alfred, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik