Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Pemkab Organ Ilir Komitmen Atasi Penanggulangan Stunting

Foto : Dok. Pemkab Ogan Ilir

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir melakukan studi tiru ke Pemkab Sumedang, pada Senin (13/3).

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Ilir berkomitmen untuk menanggulngi stunting. Adapun salah satunya dengan melakukan studi tiru ke Pemkab Sumedang, pada Senin (13/3).

Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar melakukan studi tiru bersama Jajaran Pemkab Ogan Ilir terkait dan perwakilan 33 kepala desa dari 16 kecamatan di Command Center Pemkab Sumedang Provinsi Jawa Barat. Bupati Panca disambut langsung oleh Sekda Sumedang Herman Suryatman serta Asisten 1 pemkab Sumedang serta jajaran.

Studi Tiru ini adalah kunjungan kali ke dua, pada tahun 2021 Bupati Ogan Ilir beserta Kepala Perangkat daerah juga mengunjungi Kabupaten Sumedang terkait E-office. Bupati Panca menyebutkan bahwa Sumedang memiliki banyak kelebihan, khususnya dalam penanganan stunting, dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia.

Bupati juga mengatakan tujuan kali ini adalah melihat secara langsung replikasi terkait aplikasi SAKIP Desa.

"Kepada Pemkab Sumedang untuk menyampaikan, memberikan masukan serta dorongan kepada kepala desa yang hadir ke Pemkab Sumedang, agar dapat melayani dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Ogan Ilir. Diharapkan kedepannya aplikasi tersebut dapat diterapkan di kabupaten Ogan Ilir," kata Panca, dikutip dari laman resmi Pemkab Ogan Ilir, Rabu (15/3).

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Sumedang Herman Suryatman memberikan paparan, masukan serta wejangan kepada kepala desa di kabupaten Ogan Ilir yang hadir.

Sebagai informasi, stunting adalah kondisi ketika pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat akibat kekurangan gizi kronis, biasanya terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari tinggi badan normal yang seharusnya sesuai dengan usianya.

Stunting dapat memengaruhi kualitas hidup anak dan meningkatkan risiko terhadap penyakit di kemudian hari. Hal ini disebabkan karena kekurangan gizi yang berlangsung dalam waktu yang lama dapat menghambat pertumbuhan tulang dan otak pada anak, serta menurunkan daya tahan tubuh dan kemampuan belajar anak. Stunting terutama terjadi di negara-negara berkembang dan seringkali terkait dengan kemiskinan dan kurangnya akses terhadap gizi yang cukup.

Ciri-ciri stunting yakni tinggu badan anak lebih pendek dari tinggi badan normal yang seharusnya sesuai dengan usianya. Lalu, berat badan anak biasanya lebih ringan dari berat badan normal yang seharusnya sesuai dengan usianya.

Perkembangan otak dan kognitif anak terhambat, sehingga anak cenderung memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah. Sistem kekebalan tubuh anak lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Anak cenderung mengalami masalah kesehatan seperti anemia dan gangguan saluran pencernaan. Kemampuan motorik kasar dan halus anak terhambat. Anak cenderung menjadi lebih mudah lelah dan kurang aktif. Anak cenderung memiliki masalah dengan penglihatan dan pendengaran.

Jika anak mengalami stunting, maka kondisi ini akan memengaruhi kualitas hidup anak dan meningkatkan risiko terhadap penyakit di kemudian hari. Oleh karena itu, stunting perlu segera diatasi dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan berkualitas, serta perawatan kesehatan yang tepat.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top