Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Pemkab Lebak Libatkan Beragam Pihak Dampingi Balita "Stunting"

Foto : ANTARA/Dok.pribadi

Relawan di Kabupaten Lebak melakukan pengukuran lengan, tubuh dan kepala kepada anak - anak balita untuk mengetahui kondisi stunting atau kekerdilan akibat gagal tubuh.

A   A   A   Pengaturan Font

 "Kita melibatkan pendampingan stunting berbagai instansi pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, masyarakat, tokoh agama, dan pemuka adat."

LEBAK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mendampingi anak usia di bawah lima tahun (balita) baik yang terkena risiko maupun positif stuntingatau kekerdilan dengan melibatkan beragam pihak.

"Kita melibatkan pendampinganstunting berbagai instansi pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, masyarakat, tokoh agama, dan pemuka adat," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah di Lebak, Selasa (21/3).

Pemkab Lebak juga melaksanakan berbagai program untuk mempercepat penurunan angka prevalensistunting,diantaranya memberikan bantuan aneka makanan kepada balita dan ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK), kemudian pemberian vitamin tambah darah untuk remaja putri, pencatatan calon pengantin, hingga melakukan pemeriksaan kesehatan anak-anak dan ibu hamil.

Selain itu dilakukan pula diseminasi audit kasusstuntingmulai kajian, identifikasi kasus, dan pengambilan sampel, untuk mengetahui permasalahanstuntingdi lapangan, sehingga mendapat data valid penyebabstunting.

Menurut dia, salah satu penyebab potensistuntingdi Kabupaten Lebakakibat menempati rumah tidak layak huni, tidak memiliki air bersihdan sanitasi jamban,serta penghasilan yang rendah. Karena itupihaknya mengoptimalkan pendampingan dengan instansi pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Misalnya, kata dia, kondisi rumah tidak layak huni dan tidak memiliki jamban dan air bersih, makaOPDyang terlibat adalah Dinas Permukiman dan Dinas PUPR. Sedangkan untuk ketersediaan pangan, ekonomi, dan kesehatan, melibatkan Dinsos, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan, Dinas Koperasi dan UKM,Disnaker, hingga Dinas Kesehatan setempat.

Selain itu TNI dan Polri juga dilibatkan menjadi orang tua asuh untuk mendampingi balita yang positifstunting. "Kita secara gotong royong untuk percepatan penurunan angka prevalensistunting," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top