Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemkab Bangka Selatan Kembangkan Tanaman Nanas Pakai Sistem Tumpang Sari

Foto : ANTARA/Ahmadi

Petani Bangka Selatan membudidayakan nanas dengan sistem tumpang sari, Selasa (11/6).

A   A   A   Pengaturan Font

Pemkab Bangka Selatan kembangkan tanaman nanas sistem tumpang sari

BABEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), membudidayakan tanaman nanas dengan sistem tumpang sari ???sebagai nilai tambah dalam menggeliatkan perekonomian petani.

"Budi daya nanas di sela tanaman sawit atau tumpang sari ini memang sudah ditekuni para petani kami di Desa Bikang, dan sekarang dikelola desa melalui Bumdes," kata Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid, di Toboali, Selasa.

Riza memberikan apresiasi kepada masyarakat petani di Desa Bikang yang mampu memanfaatkan potensi alam untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

"Tentu saja ini sesuai dengan tujuan kami, yaitu menggali potensi sumber daya alam desa untuk kesejahteraan warga," katanya.

Pemkab Bangka Selatan mendorong dan mendukung penuh setiap desa yang bisa berinovasi dan berkreasi dalam meningkatkan perekonomian.

"Majunya daerah ini tentu harus dimulai dari desa, maka desa kita kembangkan sesuai dengan potensinya masing-masing," ujarnya pula.

Kepala Desa Bikang Zulfani mengatakan, saat ini terdapat seluas 12 hektare tanaman nanas dengan sistem tumpang sari di desa tersebut yang dikelola melalui Bumdes Mitra Muda Desa Bikang.

"Kami memanfaatkan lahan kebun sawit desa untuk budi daya tanaman nanas dengan sistem tumpang sari," katanya lagi.

Ia mengatakan, Desa Bikang memiliki potensi untuk pembudidayaan tanaman nanas dan para petani sudah mulai menekuninya sejak lama.

"Sekarang terus kami kembangkan dan bahkan dengan sistem tumpang sari agar masyarakat petani tidak hanya memproduksi hasil bumi untuk satu komoditas saja, tetapi sekali bertanam mereka bisa memproduksi dua komoditas unggulan," ujarnya.

Dia mengatakan, budi daya nanas yang di lahan kebun sawit desa seluas 12 hektare dengan jumlah 30 ribu pohon ini diserahkan kepada Bumdes.

"Untuk pengelolaan dan perawatannya dari mulai penanaman hingga masa panen yaitu selama 12 hingga 15 bulan cukup dengan dua kali pemupukan," ujarnya.

Zulfani mengatakan, hasil panen budi daya nanas langsung dipasarkan ke bangsal nanas untuk bahan baku produksi minuman Habank Drink.

"Nanas yang dipanen ini nantinya dipasarkan ke bangsal nanas untuk diolah menjadi minuman Habang Drink," ujarnya.

Sekretaris Bumdes Mitra Muda Desa Bikang Marda mengatakan, perawatan tanaman nanas ini dari mulai penanaman sampai dengan panen sangat mudah, karena hanya membersihkan gulma dan juga pemasangan pupuk.

"Untuk perawatan tanaman nanas ini, kami hanya membersihkan gulma dan pemasangan pupuk. Selain itu, juga penyortiran buah yang akan dipanen," ujarnya lagi.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top