Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemimpin Sementara Pemerintah Sipil Myanmar Bertekad Lanjutkan Revolusi

Foto : VoA/AP

Demonstran antikudeta memegang perisai darurat selama protes di Yangon, Myanmar, pada 9 Maret 2021 lalu

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Pemimpin sementara pemerintah sipil Myanmar yang diangkat oleh para wakil rakyat yang digulingkan pascakudeta militer 1 Februari, Mahn Win Khaing Than, berbicara di hadapan publik untuk pertama kalinya pada Sabtu (13/3). Dalam pidatonya, ia bertekad untuk melanjutkan revolusi untuk menggulingkan junta.

Saat ini Mahn Win Khaing Than bersembunyi bersama sebagian besar pejabat senior Partai Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD).

"Ini adalah momen paling gelap di negara ini dan momen menuju fajar sudah dekat," ucap Mahn Win Khaing Than pada media sosial Facebook.

Para saksi mata dan media domestik Myanmar Now dan BBC Bahasa Burma mengatakan sedikitnya 12 demonstran tewas pada Sabtu (13/3). Itu merupakan salah satu hari paling berdarah sejak kudeta dimana militer Myanmar merebut kekuasaan dan menahan sebagian besar pemimpin sipil, termasuk Aung San Suu Kyi.

Dalam siaran berita petang, media MRTV yang dikelola junta menyebut para demonstran itu sebagai kriminal tapi tidak merincikannya.

Mahn Win Khaing Than pekan lalu diangkat sebagai penjabat wakil presiden oleh para anggota parlemen yang digulingkan, Komite yang Mewakili Pyidaungsu Hluttaw (CRPH). Mereka berusaha agar pemerintah sipil diakui sebagai pemerintah yang sah.

Junta, yang belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar Sabtu (13/3), telah menyatakan CRPH ilegal dan mengatakan siapapun yang terlibat bisa didakwa melakukan pengkhianatan dengan ancaman hukuman mati. CRPH telah menyatakan junta sebagai organisasi teroris. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top