Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar I PM Hun Sen Mengklaim Ekonom Australia Telah Dibebaskan

Pemimpin Junta: Utusan Asean Boleh Temui Anggota Partai Suu Kyi

Foto : AFP/National Television of Cambodia

Min Aung Hlaing

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Pemimpin junta Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, telah setuju untuk mengatur pertemuan antara utusan khusus Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean) dari Kamboja dengan anggota partai berkuasa yang digulingkan pada kunjungan mendatang. Informasi itu disampaikan seorang pejabat senior Kamboja pada Senin (7/2).

Disetujuinya pertemuan itu terjadi setelah Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, melakukan panggilan konferensi video dengan pemimpin junta Myanmar pada 26 Januari lalu.

Permintaan bagi pertemuan utusan khusus Asean dengan anggota partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi merupakan sebagian konsesi bagi proses perdamaian yang menemui jalan buntu sejak militer Myanmar merebut kekuasaan setahun lalu dari pemerintah terpilih Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD).

"Jenderal Min Aung Hlaing tidak mengidentifikasi anggota NLD mana yang mungkin akan bertemu dengan utusan khusus Asean," kata Kao Kim Hourn, seorang menteri di kantor Hun Sen yang turut ambil bagian dalam pertemuan panggilan konferensi video itu.

"Mereka mengatakan selama konferensi video antara PM kami dan Jenderal Senior Min Aung Hlaing akan memberikan akses ke beberapa tokoh NLD, tetapi kami belum mengetahuinya," imbuh Kao Kim Hourn.

Puluhan anggota partai NLD diketahui telah ditahan sejak kudeta 1 Februari 2021.

Melibatkan semua pihak dalam krisis Myanmar untuk berdialog adalah salah satu tuntutan utama dari proses perdamaian Asean yang diadopsi oleh blok 10 negara tahun lalu. Tuntutan lainnya yaitu mengakhiri kekerasan dan menerima kunjungan utusan khusus.

Kao Kim Hourn mengakui bahwa tidak mungkin utusan khusus Asean yaitu Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn, untuk bertemu dalam perjalanan perdananya dengan Suu Kyi, yang telah ditahan sejak kudeta dan menghadapi berbagai tuduhan kriminal yang bisa mengakibatkan dirinya mendekam di penjara selama hampir 150 tahun.

"Ide dan tujuannya adalah untuk bertemu dengan semua pemangku kepentingan yang relevan dan penting. Tapi mungkin tidak sekaligus, bisa jadi dalam sejumlah kunjungan," kata Kao Kim Hourn. "Tentu saja akan sangat bagus jika Suu Kyi disertakan," imbuh dia.

Menanggapi rencana pertemuan utusan khusus Asean dengan anggota partai NLD, juru bicara kepemimpinan NLD di pengasingan, Nay Phone Latt, mengatakan bahwa setiap pertemuan dengan siapapun harus disetujui oleh partai.

Sementara itu dibolehkannya pertemuan antara utusan Asean dengan anggota partai NLD oleh Jenderal Min Aung Hlaing belum cukup bagi Kamboja untuk mengundang diplomat utama Myanmar ke pertemuan Menteri Luar Negeri Asean pekan depan.

Kamboja yang saat ini jadi ketua Asean, pekan lalu meminta Myanmar untuk menunjuk perwakilan non-politik untuk turut serta dalam pertemuan Asean setelah tahun lalu tak mengundang pemimpin junta dalam pertemuan puncak tahunan para pemimpin Asean.

Bantah Pembebasan

Sementara itu junta membantah telah membebaskan seorang akademisi Australia yang ditahan selama hampir satu tahun setelah pemimpin Kamboja menyatakan telah mengatur pembebasan itu.

Ekonom Sean Turnell bekerja sebagai penasihat untuk Aung San Suu Kyi ketika dia ditahan tak lama setelah kudeta pada Februari tahun lalu. Dia didakwa telah melanggar undang-undang rahasia negara dan menghadapi hukuman maksimal 14 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Pada Senin, PM Hun Sen mengatakan Turnell telah dibebaskan sehari sebelumnya danmengklaim pembebasan itu terjadi setelah dia menyampaikan permintaan dari pemerintah Australia.

Juru bicara junta, Zaw Min Tun, membantah bahwa Turnell telah dibebaskan, tetapi mengakui bahwa Hun Sen telah mengemukakan masalah itu selama kunjungannya. "Mengenai masalah ini, Jenderal Senior Ming Aung Hlaing mengatakan dia akan memikirkannya setelah kasus hukumnya selesai," kata Zaw Min Tun.AFP/ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top