Pemimpin Harus Siap Hadapi Perubahan

JAKARTA - Pemimpin perlu mencermati climate change atau perubahan iklim. Lemhannas sendiri akan membantu pemerintah melakukan kajian-kajian dan menyiapkan pemimpin yang siap menghadapi perubahan. Demikian dikatakan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Andi Widjajanto, di Jakarta, Minggu (20/3).

Menurutnya, dampak perubahan iklim bisa saja air laut perlahan naik karena pencairan es, lalu banyak pulau lenyap. Andi menambahkan, kajian tentang perubahan iklim, menjadi salah satu fokus Lemhannas. Setidaknya ada lima isu yang menjadi fokus Lemhannas. Salah satunya tentang green economy atau ekonomi hijau.

Isu lain yang jadi garapan Lemhannas, lanjut Andi, terkait dengan ekonomi biru, transformasi digital, Ibu Kota Negara, dan konsolidasi demokrasi. Andi juga mengungkapkan mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi. Utamanya terkait dengan ekonomi biru yang mengkaji soal ketahanan pangan.

"Ya, ketahanan pangan dihadapkan dengan konflik antara Rusia dan Ukraina yang akan berdampak pada impor kebutuhan, khususnya dari Rusia," katanya. Ia juga mengatakan, ekonomi biru ke depannya akan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang utama didorong ekspor komoditas strategis bahan mentah. Dua hingga tiga tahun lagi sudah tidak boleh ekspor bahan mentah. "Jadi, perlu ada ketegasan politik," katanya.

Selain ekspor komoditas strategis, lanjut Andi, bidang lainnya adalah manufakturing, sektor pariwisata, jasa, dan bersumber dari ekonomi biru. Dalam empat tahun ke depan diperkirakan pertumbuhan ekonomi dan devisa sumbangannya dari sektor pariwisata. "Tapi dalam 8 tahun ke depan, sektor utamanya produk ekonomi biru," katanya. Dia memberi contoh, Maluku akan jadi pusat pertumbuh ekonomi biru Indonesia, bahkan dunia.
Halaman Selanjutnya....