Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pemimpin Dunia Sambut Kesepakatan Damai Israel-UEA

Foto : AFP/Giuseppe CACACE

  Diplomasi Israel-UEA - Seorang pria membaca harian dari UEA, The National, dekat gedung pencakar langit Burj Khalifa di Dubai, pada Jumat (14/8). Pada halaman depan harian itu dilaporkan soal kesepakatan damai bersejarah antara Israel dan UEA yang dimediasikan oleh Amerika Serikat.

A   A   A   Pengaturan Font

YERUSALEM - Para pemimpin dunia mengungkapkan rasa suka cita dan harapan atas terjadinya kesepakatan damai bersejarah antara Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel yang bisa memicu kembali perundingan damai di Timur Tengah yang hampir mati, walau Palestina dan pendukungnya mengecam langkah untuk menormalisasi hubungan sebagai sebuah pengkhianatan terhadap perjuangan mereka.

Tercapainya kesepakatan damai Israel-UEA diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Kamis (13/8). Kesepakatan damai Israel dengan sebuah negara Arab ini merupakan yang ke-3 kalinya terjadi sehingga muncul harapan akan menyusul kesepakatan-kesepakatan damai lainnya dari negara-negara di kawasan Teluk yang pro-Barat.

"Sebuah terobosan BESAR," cuit Presiden Trump saat menanggapi terjadinya kesepakatan damai itu. "Pemimpin dari dua negara ini bisa meneken kesepakatan ini di Gedung Putih sekitar 3 pekan lagi." imbuh Presiden AS itu.

Adapun isi dari kesepakatan damai Israel-UEA antara lain soal janji Israel untuk menangguhkan rencana aneksasi tanah Palestina, sebuah konsesi yang disambut oleh Eropa dan beberapa pemerintah Arab pro-Barat dimana mereka berharap hal tersebut bisa mendorong harapan terwujudnya perdamaian.

"Melalui kesepakatan ini, Israel dan UEA setuju untuk melakukan normalisasi hubungan secara penuh," demikian bunyi pernyataan bersama antara Presiden Trump, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan, Putera Mahkota di Keemiratan Abu Dhabi.

Strategi Pembendungan

Atas tercapainya kesepakatan damai itu, pemimpin Palestina mengecamnya dan menyebut kesepakatan itu sebagai pengkhianatan atas perjuangan mereka. Karena alasan itu, Palestina mengatakan akan menarik duta besar mereka yang di tempatkan di UEA.

Menjalin kembali hubungan diplomatik antara Israel dengan negara sekutu AS di Timur Tengan termasuk dengan negara monarki di kawasan Teluk yang kaya minyak, telah jadi bagian utama dari strategi regional yang digagas Trump.

Melalui strategi regional itu, AS berharap bisa membendung pengaruh Iran yang juga merupakan musuh bebuyutan Israel.

Menyikapi tercapainya kesepakatan damai itu, Teheran mengatakan bahwa keseepakatan damai itu merupakan strategi yang bodoh yang justru akan semakin memperkuat poros perlawanan dari negara-negara yang didukung Iran.

Teheran juga menyebut bahwa dengan kesepakatan damai itu maka Israel akan menunda pernyataan kedaulatan atas wilayah Tepi Barat yang dikuasai Palestina, padahal ide itu sempat diutarakan Trump dalam kesepakatan damai yang dibeberakan pada awal tahun ini.

Diantara negara-negara di kawasan Teluk yang merupakan sekutu AS, sejauh ini hanya Bahrain dan Oman yang menyambut baik terjadinya kesepakatan damai itu.

Sementara Uni Eropa (UE) menyatakan normalisasi hubungan akan memberikan keuntungan baik bagi Israel dan UEA. Namun begitu juru bicara kebijakan luar negeri UE bernama Nabila Massrali kembali menegaskan dukungan atas komitmen UE terhadap solusi dua negara yang menjamin negara Palestina yang hidup berdampingan dengan Israel. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top