Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanasan Global

Pemimpin Dunia Didesak Berbuat Lebih Atasi Perubahan Iklim

Foto : ISTIMEWA

Perubahan Iklim

A   A   A   Pengaturan Font

VATIKAN - Paus Fransiskus mengatakan gelombang panas baru-baru ini di banyak bagian dunia dan banjir di negara-negara seperti Korea Selatan, menunjukkan perlunya tindakan yang lebih mendesak untuk mengatasi perubahan iklim.

"Tolong, saya memperbarui seruan saya kepada para pemimpin dunia untuk melakukan sesuatu yang lebih konkret untuk membatasi emisi polusi," kata Paus di akhir pesan Angelusnya kepada umat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (24/7).

"Ini tantangan yang mendesak, tidak bisa ditunda. Ini menyangkut semua orang. Mari kita lindungi rumah kita bersama," ujar Fransiskus, menambahkan.

Paus telah meminta dunia untuk segera menghapus bahan bakar fosil dan menjadikan perlindungan lingkungan sebagai landasan kepausannya.

Pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu mencatat dalam ensiklik Laudato Si (Terpujilah) tahun 2015 bahwa planet ini "mulai terlihat semakin seperti tumpukan kotoran yang sangat besar".

Pada Minggu, Paus menyatakan solidaritasnya dengan mereka yang menderita akibat krisis iklim dan kelompok yang membantu mereka.

Pecahkan Rekor

Bagian selatan Amerika Serikat telah menghadapi gelombang panas yang memecahkan rekor, sementara suhu ekstrem juga tercatat di Tiongkok dan Eropa selatan, termasuk di Italia dan Yunani.

Kebakaran hutan di Pulau Rhodes di Yunani memaksa ribuan turis dan penduduk pulau berlindung di sekolah-sekolah dan stadion dalam ruangan pada Minggu, setelah mereka dievakuasi dari desa-desa pesisir dan resor-resor.

Sebelumnya diberitakan ribuan petugas pemadam kebakaran pada Rabu (13/7) berjuang mengatasi lebih dari 20 kobaran api yang melanda di Portugal dan Spanyol barat, mengancam desa-desa dan mengganggu liburan wisatawan di tengah gelombang panas.

Gelombang panas tersebut membuat suhu membubung di atas 45 derajat Celsius (113 derajat Fahrenheit) di beberapa kawasan Eropa.

"Di Prancis, ratusan petugas pemadam kebakaran, didukung dengan enam pesawat pengebom air, berusaha memadamkan dua kebakaran hutan di barat daya, yang memaksa evakuasi ribuan wisatawan yang sedang berkemah," kata pemimpin wilayah Gironde, Fabienne Buccio.

Sementara di Santiago de Guarda di distrik Leiria, Portugis tengah, Albertina Francisco harus berjuang untuk menahan air mata ketika awan asap hitam mengepul di atas desa kecil itu. "Itu sangat sulit," kata Francisco, 42 tahun, yang membantu evakuasi saudara perempuannya yang sakit.

"Tidak ada yang membantu --petugas pemadam kebakaran dan pesawat (pengebom air) baru sampai di sini sekarang ... Negara harus berbuat lebih banyak untuk membantu kami," ujarnya.

Beberapa penduduk desa menyelamatkan hewan peliharaan sementara yang lain membantu petugas pemadam kebakaran mengatasi kobaran api.

Di Leiria, wilayah tempat lebih dari 3.000 hektare telah terbakar, pihak berwenang memblokir jalan raya utama dan jalan-jalan kecil karena angin kencang mempersulit petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Jalan raya terpenting di Portugal, yang menghubungkan Ibu Kota Lisbon ke Porto, juga diblokir karena kebakaran lain yang menjalar sampai jauh ke utara.

Hampir 900 petugas pemadam kebakaran harus bekerja keras mengatasi tiga kebakaran yang terjadi hanya di Leiria, sementara di seluruh daratan Portugal hanya terdapat 2.841 petugas pemadam kebakaran di darat dan 860 kendaraan.

Di wilayah Algarve di Portugal selatan yang populer di kalangan turis, kebakaran terjadi di Kota Faro dan menjalar ke resor mewah Quinta do Lago. Video yang beredar secara daring menunjukkan api merayap di dekat vila, membakar pohon palem dan sebagian lapangan golf.

Sekitar setengah dari Portugal, yang dilanda kekeringan, harus tetap waspada menghadapi kondisi panas ekstrem pada Kamis (14/7), dengan suhu tertinggi diperkirakan terjadi di distrik Santarem dan Castelo Branco.

Suhu tertinggi pada Rabu tercatat di pusat Kota Lousa, yaitu 46,3 derajat Celsius (115 Fahrenheit), hanya satu derajat di bawah rekor pada 2003.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top