Pemilu Digital Hemat Energi
Pengamat politik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Bismar Arianto
Banyak negara sudah menyelenggarakan dan sukses. Apalagi hampir dua tahun belakangan, sejak pandemi Covid-19, masyarakat semakin terbiasa dengan teknologi informasi.
JAKARTA - Indonesia diusulkan mulai merintis pemilu berbasis digital untuk mengurangi pembuangan energi para penyelenggara. Usul ini disampaikan pengamat politik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH),Bismar Arianto, di Tanjungpinang, Rabu (13/10).
"Pemilu 2024 berbasis digital bisa mengurangi energi penyelenggara pesta demokrasi tersebut," katanya. Proses pemilu yang diselenggarakan secara digital atau elektronik sebaiknya diterapkan dengan sistem yang kuat dan terintegrasi. Ini penting agar menghasilkan pemilu berkualitas, akuntabel, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMRAH ini menambahkan,
e-Voting dalam pemilu bukan sesuatu yang tabu diselenggarakan di Indonesia. Hal ini mengingat banyak negara sudah menyelenggarakan dan sukses. Apalagi hampir dua tahun belakangan, sejak pandemi Covid-19, masyarakat semakin dekat dengan teknologi informasi.
Sistem digitalisasi mempermudah warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama pandemi, tanpa melakukan transaksi secara manual. Karena itu, menurut dia, rakyat sudah terbiasa dan melek kemajuan teknologi informasi (TI). Nah, TI juga dapat dimanfaatkan pemerintah dan penyelenggara pemilu untuk meningkatkan kapasitas pesta demokrasi melalui digitalisasi.
Digitalisasi pemilu bukan ide baru, meski belum pernah dilaksanakan. Mungkin karena berbagai pertimbangan. Tetapi sekarang perlu dilaksanakan dengan pertimbangan seperti protokol kesehatan, akurasi perolehan suara, antisipasi kelelahan penyelenggara Pemilu Serentak 2024. "Tentu juga mengurangi biaya pemilu," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya