Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bursa Wagub DKI

Pemilihan Diprediksi Molor hingga Tahun Depan

Foto : istimewa

Ashraf Ali, Anggota Pansus Pemilihan wagub DKI Jakarta

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pengisian Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta diprediksikan akan molor hingga tahun depan. Hal ini disinyalir karena DPRD DKI Jakarta tak kunjung melakukan rapat pimpinan gabungan (rapimgab) untuk melanjutkan pembahasan wagub pengganti Sandiaga Uno.

"Nggak apa-apa diselesaikan periode sekarang kalau waktunya keburu. Nanti kan tinggal melanjutkan. Dibahas pada periode yang akan datang juga nggak masalah," ujar anggota panitia khusus (pansus) pemilihan wagub DKI Jakarta, Ashraf Ali, di Jakarta, Senin (22/7).

Rencananya, pada 22 Juli DPRD DKI Jakarta mengagendakan rapat paripurna pemilihan wagub DKI Jakarta. Namun, pimpinan DPRD DKI Jakarta tak kunjung melakukan rapat pembahasan meski tugas pansus pemilihan wagub telah rampung membuat tata tertib pemilihan.

"Tatib kan udah ada tinggal bentuk panlih (panitia pemilihan). tapi kan itu nggak bisa terburu-buru karena dewan baru akan berproses bentuk AKD (Alat Kelengkapan Dewan) dulu. Pembentukan komisi dan fraksi itu bisa dua-tiga bulan. Saya khawatir, bisa nggak ada wagub sampai Februari," kata Ketua Fraksi Golkar Itu.

Dia berharap, pemilihan wagub DKI Jakarta dikebut secepatnya. Namun, pihaknya tidak bisa menjamin percepatan pemilihan wagub itu karena merupakan proses politik.

"Seharusnya begitu, tapi ini masalah politik. Politik kan tidak ada rumusan, sesuai dengan suasana batin. Mudah-mudahan selesai cepat," ucapnya.

Diakuinya, pelaksanaan rapimgab yang terkendala tidak dikomunikasikan kepada pansus Pemilihan Wagub DKI Jakarta. Dia menduga terkendalanya rapimgab yang akan membahas agenda paripurna pemilihan Wagub DKI Jakarta itu karena ada isu money politics.

Wakil Ketua Pansus Pemilihan Wagub DKI Jakarta, Bestari Barus, mengatakan alasan penundaan paripurna pemilihan wagub DKI Jakarta karena masih menunggu penjadwalan rapimgab. Rapimgab untuk mengesahkan draf tata tertib (tatib) pemilihan wagub itu telah berulang kali diundur.

Pengesahan Tatib

Rapimgab awalnya dijadwalkan pada Rabu (10/7), tapi ditunda menjadi Senin (15/7) karena banyak anggota Dewan yang tidak masuk. Pada Senin (15/7), rapat kembali diundurkan ke Selasa (16/7) karena sebagian besar pimpinan kelengkapan Dewan tidak hadir. Pada Selasa (16/7), rapimgab kembali diundurkan (belum tahu sampai kapan, red). Pansus pemilihan Wagub DKI menyebut Sekretaris Dewan tidak mengatur jadwal dengan baik sehingga tidak ada pimpinan yang datang.

Dia menyebutkan sejumlah alasan mengapa rapimgab DPRD DKI diundurkan hingga tiga kali. Dia mengatakan ketidakhadiran pimpinan dan anggota Dewan membuat rapimgab selalu batal digelar.

Selain itu, kata Bestari, ada kemungkinan isu politik uang yang dilemparkan PSI DKI Jakarta menjadi penyebab molornya pemilihan wagub.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap proses pemilihan wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta tak berlangsung hingga tahun depan meski anggota DPRD DKI akan berganti pada Agustus mendatang. Hingga saat ini proses pemilihan wagub berjalan alot di DPRD DKI Jakarta.

"Jangan tahun depan dong," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/7) terkait proses pemilihan wagub itu. Anies sendiri mengaku kerepotan tanpa wakil gubernur selama hampir satu tahun terakhir. Menurut dia, tanpa wakil gubernur, dia tidak bisa berbagi peran untuk menghadiri dua kegiatan yang bersamaan waktunya.pin/P-6

Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top