Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Ekonomi I Kemenperin Terus Pacu Adopsi Teknologi Digital di Sektor Manufaktur

Pemerintah Tingkatkan Kualitas SDM

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Perbaikan SDM terkendala sejumlah hal, diantaranya koordinasi pemerintah pusat dan daerah, ketimpangan kualitas guru di kota dan desa, dan reorientasi pendidikan vokasi yang dibutuhkan industri.

BADUNG - Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu kunci Indonesia menjadi negara dengan tingkat penghasilan tinggi. Untuk itu, pemerintah terus mendorong perbaikan kualitas pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan kesetaraan gender.

"Human capital adalah landasan untuk kesejahteraan dan kunci penggerak high-income growth," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam diskusi Human Capital Early Adopters Ministerial Workshop di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10).

Sri Mulyani menjelaskan Indonesia telah memahami pentingnya pembangunan SDM. Untuk itu, Indonesia telah menyiapkan 20 persen anggaran dalam APBN untuk sektor pendidikan terutama bagi kesejahteraan guru dan perbaikan manajemen sekolah agar produktivitas meningkat.

"Edukasi akan membuat mereka dapat meningkatkan potensi pendapatan dan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan kalangan menengah," katanya.

Dalam menghadapi isu pembangunan digital, Indonesia juga memperkenalkan kebijakan strategis untuk meningkatkan kompetensi pekerja melalui pelatihan vokasi serta penerbitan sertifikasi profesi.

Sedangkan di bidang kesehatan, Indonesia telah mengalokasikan lima persen dari keseluruhan APBN untuk menjamin perbaikan kualitas kesejahteraan masyarakat.

Namun, menurut Sri Mulyani, masih dapat tantangan dalam implementasi kebijakan tersebut karena terdapat beberapa keterbatasan.

Beberapa di antaranya koordinasi pemerintah pusat dan daerah, kualitas guru di kota yang tidak setara dengan di desa, jenis pendidikan vokasi yang dibutuhkan industri dan mutu sekolah negeri yang tidak sama dengan swasta.

Adopsi Teknologi

Di kesempatan terpisah, Kementerian Perindustrian akan terus mendorong percepatan adopsi teknologi digital di sektor industri manufaktur nasional untuk membuka kunci pertumbuhan dan produktivitas serta inovasi produk yang berkualitas dan kompetitif di pasar global.

"Lebih dari 60 persen kegiatan manufaktur dapat diotomatisasi dengan teknologi digital. Perubahan-perubahan ini mendorong dunia menuju masa depan produksi yang yang terintegrasi," Kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, saat menjadi pembicara pada Forum Tri Hita Karana bertema The Rise of Innovation Hubs di Nusa Dua, Bali.

Menurut Menperin, pemanfaatan teknologi digital untuk menciptakan inovasi menjadi ciri implementasi revolusi industri 4.0. Misalnya, nanti perusahaan manufaktur, pemasok peranti, dan pelanggannya akan terhubung pada platform internet of things (IoT).

Berdasarkan beberapa hasil studi internasional, penerapan industri 4.0 dapat menambah total market ekonomi kita hingga 200 miliar dollar AS di tahun 2030. Selain itu, juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi sekitar 1-2 persen," ungkapnya.

Bahkan, survei McKinsey (2018) menyebutkan teknologi digital dapat memberi sumbangsih sebesar tiga triliun dollar AS untuk pasar ekonomi global pada 2030. Itu setara dengan 16 persen lebih tinggi dari total produk domestik bruto (PDB) sedunia pada saat ini.

Perkembangan ekonomi digital dianggap akan mengontrol ekosistem atau cara hidup manusia di masa depan. Contohnya di bidang telekomunikasi, saat ini pilihannya hanya dua, Android, dan IOS.

bud/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi, Antara

Komentar

Komentar
()

Top